DIGIMEDIA.ID – Pasangan calon presiden dan wakil presiden Prabowo Subianto-Gibran Rakabuming Raka mendapatkan elektabilitas tertinggi di antara tiga pasangan lainnya dalam survei Indikator Politik Indonesia.
Survei tersebut dilakukan setelah Mahkamah Konstitusi (MK) mengabulkan gugatan terkait syarat pendaftaran capres-cawapres yang harus berusia minimal 40 tahun atau berpengalaman sebagai kepala daerah.
Dikutip dari CNN, Menurut Direktur Eksekutif Indikator Politik Indonesia Burhanuddin Muhtadi, Prabowo-Gibran memperoleh 36,1 persen suara, sedangkan Ganjar Pranowo-Mahfud MD mendapat 33,7 persen, dan Anies Baswedan-Muhaimin Iskandar (AMIN) meraih 23,7 persen.

Hal ini menunjukkan bahwa Prabowo-Gibran lebih diminati oleh publik daripada pasangan lainnya.
“Simulasi pasangan tidak berbeda signifikan dari simulasi tiga nama,” kata Burhanuddin dalam acara daring, Kamis (26/10).
Burhanuddin juga mengatakan bahwa elektabilitas Prabowo turun sedikit ketika dipasangkan dengan Gibran, yang merupakan kader PDIP.
Namun demikian, ia menegaskan bahwa survei tersebut dilakukan sebelum Gibran resmi ditetapkan sebagai bacawapres Koalisi Indonesia Maju (KIM) mendampingi Prabowo.
“Setelah MK mengambil keputusan, survei tanggal 16-20 Oktober, suara pak Prabowo ketika bergandengan dengan Gibran agak turun. Dari 37 ke 36,1 persen,” kata dia.
Hal serupa juga terjadi pada pasangan Ganjar-Mahfud. Burhanuddin mengatakan bahwa suara mereka sebagai pasangan turun karena para responden beralih untuk merespons tidak tahu atau tidak menjawab (TT/TJ).

Ia menyebut pendukung Ganjar-Mahfud yang memilih TT/TJ bimbang usai Gibran santer dibicarakan publik untuk mendampingi Prabowo.
Sementara itu, pasangan AMIN paling diuntungkan atas situasi itu. Burhanuddin mengatakan bahwa suara pendukung lama Prabowo beralih ke pasangan AMIN.
“Tesis kita bahwa Prabowo-Gibran meskipun memiliki potensi untuk menarik massa Ganjar, karena mas Gibran adalah kader PDIP. Tapi potensi itu belum terealisasi, dalam survei setelah putusan MK itu,” ujarnya.
Survei nasional Indikator Politik Indonesia dilakukan selama periode 16-20 Oktober 2023 dengan jumlah sampel sebanyak 2.567 responden.
Survei ini memiliki margin of error sekitar kurang lebih 1,97 persen pada tingkat kepercayaan 95 persen.
Survei ini sejalan dengan hasil survei LSI Denny JA pada 4-12 September 2023 yang juga menempatkan Prabowo-Gibran di posisi pertama dengan elektabilitas 39,3 persen.
Namun survei Poltracking Indonesia pada 3-9 September 2023 mengungkap hasil berbeda. Survei itu menempatkan Ganjar-Mahfud di urutan pertama dengan elektabilitas 31,6 persen.***