adv
ADV KTG

Pemkab Bone Bolango Siapkan Strategi Kendalikan Harga Cabai dan Beras Jelang Nataru 2025

16
×

Pemkab Bone Bolango Siapkan Strategi Kendalikan Harga Cabai dan Beras Jelang Nataru 2025

Sebarkan artikel ini
UMGO
10
Sekda Iwan Mustapa didampingi Kepala Perwakilan Bank Indonesia Provinsi Gorontalo, Bambang Satya Permana saat memimpin High Level Meeting Tim Pengendalian Inflasi Daerah (TPID) Triwulan IV di Ruang Rapat Bupati, Selasa (2/12/2025). (F.Indra/Diskominfo)

Kunjungi Juga Channel Kami

Google Icon Google News

DIGIMEDIA.ID – Pemerintah Kabupaten Bone Bolango memperkuat pengendalian inflasi jelang Natal dan Tahun Baru (Nataru) 2025 melalui High Level Meeting Tim Pengendalian Inflasi Daerah (TPID) Triwulan IV yang dipimpin Sekda Iwan Mustapa, Selasa (2/12/2025).

“Rakor ini sangat strategis karena menjelang akhir tahun dan Nataru beberapa komoditas biasanya mengalami lonjakan. Cabai dan beras sudah mulai menunjukkan kenaikan. Ini membutuhkan upaya kita bersama memastikan stok aman, harga terkendali, dan distribusi berjalan merata,” ungkap Iwan.

Langkah antisipasi dilakukan melalui operasi pasar, program strategis desa, serta pemanfaatan Koperasi Merah Putih sebagai Warung TPID untuk menampung produksi petani dan menjualnya dengan harga lebih terjangkau.

Kepala Perwakilan Bank Indonesia Gorontalo, Bambang Satya Permana, menyebutkan, hingga November 2025 Bone Bolango mengalami 25 kali deflasi dan 17 kali inflasi.

Menurutnya, awal Desember harga cabai merah dan bawang merah sudah melampaui rata-rata Desember 2024, sementara bawang merah melewati Harga Acuan Penjualan (HAP).

Bambang menambahkan, beberapa komoditas lain seperti cabai rawit dan telur ayam ras mulai naik mendekati HAP, sehingga TPID direkomendasikan menggelar Gerakan Pangan Murah (GPM) dan pasar murah untuk komoditas utama.

Untuk menjaga pasokan tetap stabil, pemerintah daerah meningkatkan produktivitas pertanian, memperluas lahan, memberdayakan petani, dan menginisiasi contract farming. Selain itu, subsidi ongkos angkut dan sewa mobil mendukung GPM Mobile agar distribusi pangan murah lebih merata.

Dalam tiga tahun terakhir, komoditas penyumbang tekanan inflasi pada Nataru meliputi tomat, cabai rawit, bawang merah, beras, ikan layang, ikan malalugis, daging ayam ras, gula pasir, ikan cakalang, minyak goreng, hingga angkutan udara.

Langkah terintegrasi ini diharapkan menekan inflasi sekaligus menjaga kesejahteraan masyarakat Bone Bolango di akhir tahun.(*)