DIGIMEDIA.ID – Dalam dunia seni bela diri campuran MMA, UFC telah menjadi panggung utama bagi para petarung untuk menunjukkan keahlian.
Namun ternyata ada seni bela diri yang tidak akan Anda temukan di oktagon, yakni Pencak Silat.
Pencak Silat adalah seni bela diri yang menekankan pada gerakan yang efisien dan mematikan, sering kali menargetkan area vital seperti tenggorokan, mata, dan ginjal.
Pencak Silat tidak hanya menekankan pada pertahanan fisik, tetapi juga memperhatikan kelemahan lawan dan menggunakannya menyerang dengan tujuan langsung untuk melumpuhkan atau mematikan lawan.
Seni bela diri yang kaya akan sejarah dan tradisi indonesia ini ternyata memiliki teknik yang dianggap terlalu berbahaya untuk Atlet UFC.
Hal ini berbeda dengan seni bela diri lainnya yang diperbolehkan dalam UFC, seperti Muay Thai, Jiu-Jitsu Brasil, dan Taekwondo, yang lebih fokus pada teknik dan strategi olahraga.
Karena alasan inilah, UFC telah menetapkan batasan terhadap penggunaan teknik-teknik dari Pencak Silat.
Menurut berbagai sumber, beberapa teknik yang umumnya dilarang dalam UFC yang berasal dari Pencak Silat adalah serangan-serangan dengan siku dan lutut yang sangat tajam, tendangan tinggi ke kepala, serta beberapa teknik leher yang dapat menyebabkan cedera serius pada lawan.
UFC sendiri dimulai pada tahun 1993 dengan konsep pertarungan tanpa aturan yang ketat untuk menentukan gaya seni bela diri mana yang paling efektif.
Namun, seiring waktu, UFC mengadopsi aturan yang lebih ketat untuk meningkatkan keselamatan para petarung.
Dalam kerangka aturan UFC yang lebih modern, terdapat berbagai ketentuan tentang jenis seni bela diri yang diperbolehkan dalam pertarungan.
Meskipun UFC mengakomodasi berbagai gaya seni bela diri, terdapat batasan yang jelas terhadap beberapa seni bela diri tradisional, termasuk Pencak Silat.
Meskipun keputusan ini mungkin mengecewakan bagi para penggemar dan praktisi Pencak Silat, ini adalah langkah yang diambil UFC untuk menjaga integritas dan keselamatan dalam olahraga.(*)