Scroll Untuk Tutup Iklan
Headline

Survei LSI Oktober 2023: Pertarungan Sengit di Pilpres 2024, 27% Pemilih Mudah Berubah

957
×

Survei LSI Oktober 2023: Pertarungan Sengit di Pilpres 2024, 27% Pemilih Mudah Berubah

Sebarkan artikel ini
Foto: Ilustrasi Anies Baswedan (kiri), Prabowo Subianto (tengah), dan Ganjar Pranowo (kanan). (Aristya Rahadian/CNBC Indonesia)

DIGIMEDIA.ID – Lembaga Survei Indonesia (LSI) telah merilis hasil survei terbaru dan menunjukkan adanya tanda pertarungan sengit dalam kontestasi Pemilihan Presiden (Pilpres) 2024.

Hasil survei yang dilakukan pada 2-8 Oktober 2023 mengindikasikan bahwa calon presiden (capres) dan calon wakil presiden (cawapres) akan berjuang keras untuk mendapatkan dukungan pemilih yang masih bimbang dalam memberikan pilihan.

Menurut Direktur Eksekutif LSI, Djayadi Hanan, putaran pertama Pilpres 2024 akan menjadi momen sengit dalam perjuangan merebut hati pemilih yang masih bimbang atau tidak konsisten.

Hasil survei menyatakan bahwa preferensi pemilih terus berubah dalam empat periode waktu yang berbeda: Januari 2021, Mei-Juni 2022, April 2023, dan Oktober 2023.

Menurut hasil survei terbaru yang dilakukan pada Oktober 2023, calon presiden Prabowo Subianto menduduki posisi teratas dengan dukungan sebanyak 37%.

Disusul oleh calon presiden Ganjar Pranowo dengan dukungan sekitar 35,2%, dan calon presiden Anies Baswedan yang mendapatkan dukungan sebesar 22,7%.

“(Hasil survei terbaru Oktober 2023) Prabowo paling banyak dipilih, yakni 37 persen, kemudian Ganjar 35,2 persen, Anies 22,7 persen,” ujar Djayadi.

Ini menunjukkan bahwa suara pemilih untuk calon Anies Rasyid Baswedan cenderung stagnan atau stabil.

Sementara pemilih calon Ganjar Pranowo mengalami peningkatan yang terbatas sejak Januari 2021 hingga Oktober 2023.

Di sisi lain, preferensi pemilih calon Prabowo Subianto mengalami fluktuasi, dengan kenaikan yang cukup signifikan pada Oktober 2023.

Tidak hanya itu, survei juga mengungkapkan bahwa sekitar 27% pemilih cenderung mudah berubah dalam pilihan mereka.

Pemilih yang solid dengan pilihan capresnya berkisar antara 70-75%, sementara sisanya termasuk dalam pemilih yang mudah berubah.

Hal ini menandakan bahwa pertarungan dalam Pilpres 2024 akan sangat sengit, terutama untuk merebut dukungan dari pemilih yang masih bimbang pada pilihannya.

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

UMGO