DIGIMEDIA.ID – Kepala Kantor Wilayah Kementerian Agama (Kakanwil Kemenag) Provinsi Gorontalo, H. M. Muflih B. Fattah, secara resmi membuka pelaksanaan Masa Ta’aruf Siswa Madrasah (MATSAMA) di MAN 1 Kota Gorontalo. Acara tersebut diadakan di halaman madrasah dan dihadiri oleh para siswa, guru, serta sejumlah tamu undangan.
Dalam sambutannya, Kakanwil menyampaikan bahwa 480 peserta didik yang berhasil diterima di MAN 1 Kota Gorontalo merupakan orang-orang yang beruntung.
Hal ini dikarenakan madrasah tersebut merupakan salah satu madrasah percontohan terbaik di Provinsi Gorontalo. Selama ini, MAN 1 Kota Gorontalo telah melahirkan generasi yang cerdas dan mampu bersaing dengan lulusan dari lembaga pendidikan lainnya.
“Dari lebih dari 1.000 orang yang mendaftar, hanya 480 orang yang berhasil diterima di madrasah ini. Oleh karena itu, saya menyebut mereka sebagai orang-orang yang beruntung,” ungkap Kakanwil.
Kakanwil juga menyoroti tantangan besar yang dihadapi oleh generasi muda saat ini. Ia mengimbau para peserta didik untuk memanfaatkan kesempatan berharga yang mereka dapatkan di MAN 1 Kota Gorontalo sebagai bekal pengetahuan di masa depan.
Perkembangan ilmu pengetahuan dan teknologi yang semakin pesat menuntut generasi muda untuk terus meningkatkan pengetahuannya.
Salah satu peringatan yang disampaikan oleh Kakanwil adalah tentang bahaya narkoba. Ia dengan tegas menginginkan agar tidak ada siswa MAN 1 Kota Gorontalo yang terlibat dalam peredaran atau kasus narkoba. Kakanwil meminta para siswa agar tidak terpengaruh oleh pergaulan yang buruk.
Hal ini dilakukan untuk menjaga kehormatan dan reputasi madrasah serta mencegah pencemaran nama baik lembaga pendidikan di Provinsi Gorontalo.
Kakanwil berharap bahwa selain melahirkan generasi yang cerdas dan berakhlak karimah, MAN 1 Kota Gorontalo juga mampu menciptakan generasi yang soleh dan moderat sesuai dengan visi Kementerian Agama.
Tujuannya adalah untuk menghasilkan generasi yang memiliki sikap nasionalisme dan cinta tanah air yang tinggi, serta tidak terpengaruh oleh aliran radikal yang dapat mengganggu stabilitas di daerah.
“Kita harus menjaga sikap nasionalisme dan tidak boleh terpengaruh oleh aliran yang keliru. Mari kita jaga diri kita dari pengaruh radikal yang dapat mengganggu kenyamanan di daerah tercinta kita yang sudah harmonis, damai, dan nyaman untuk melaksanakan berbagai aktivitas,” tambah Kakanwil.(Juli)