DIGIMEDIA.ID – Dalam beberapa tahun terakhir, ancaman siber berupa ransomware semakin meningkat dan menjadi perhatian serius bagi banyak pegiat keamanan komputer, baik individu maupun organisasi.
Ransomware adalah jenis perangkat lunak berbahaya (malware) yang mengenkripsi data korban, lalu penjahat siber menuntut tebusan untuk mengembalikan akses ke data tersebut.
Ransomware merupakan jenis malware yang dirancang untuk mengunci atau mengenkripsi file di komputer korban.
Setelah file terenkripsi, korban akan menerima pesan tebusan yang meminta pembayaran dalam bentuk mata uang digital seperti Bitcoin untuk mendapatkan kunci dekripsi.
Serangan ransomware dapat menyasar siapa saja, mulai dari individu, perusahaan kecil hingga besar, dan bahkan institusi pemerintahan.
Ransomware dapat menyebar melalui berbagai cara. Salah satunya adalah email phishing, di mana penjahat siber mengirim email dengan lampiran atau tautan berbahaya yang, ketika dibuka, menginfeksi komputer dengan ransomware.
Cara lain adalah unduhan berbahaya dari sumber yang tidak terpercaya, yang dapat membawa risiko infeksi ransomware.
Selain itu, exploit kit, yang memanfaatkan kerentanan dalam perangkat lunak yang tidak diperbarui, juga digunakan untuk menyebarkan ransomware.
Untuk melindungi diri dari ransomware, ada beberapa langkah sederhana yang bisa diambil.
Pertama, selalu buat salinan cadangan (backup) data penting secara berkala dan simpan di tempat yang terpisah, seperti hard drive eksternal atau layanan cloud yang terpercaya.
Pastikan backup tidak terhubung langsung ke komputer utama saat tidak digunakan.
Kedua, pastikan semua perangkat lunak, termasuk sistem operasi dan aplikasi, selalu diperbarui ke versi terbaru, karena pembaruan perangkat lunak sering kali mengandung patch keamanan yang penting untuk mencegah eksploitasi kerentanan.
Selain itu, pengguna harus berhati-hati terhadap email yang mencurigakan.
Jangan membuka lampiran atau mengklik tautan dalam email dari pengirim yang tidak dikenal atau mencurigakan.
Waspadai juga email yang meminta informasi pribadi atau mendesak Anda untuk mengambil tindakan segera.
Penting juga untuk memasang dan selalu memperbarui perangkat lunak antivirus dan anti-malware yang dapat mendeteksi dan memblokir ancaman ransomware.
Terakhir, matikan fitur makro di program seperti Microsoft Office kecuali Anda benar-benar membutuhkannya, karena banyak ransomware yang menggunakan makro untuk menyebar.(*)