DIGIMEDIA.ID – Setiap benda di alam semesta yang memiliki suhu lebih tinggi dari nol mutlak (-273,15°C) memancarkan radiasi elektromagnetik.
Ini adalah cara energi berpindah dari satu tempat ke tempat lain dalam bentuk gelombang elektromagnetik.
Misalnya, ketika kita merasa panas di bawah sinar matahari, itu adalah karena radiasi inframerah yang dipancarkan oleh matahari.
Dalam teknologi, kita juga menciptakan sumber radiasi buatan, seperti sinyal Wi-Fi, radar, dan transmisi televisi yang mengandalkan radiasi elektromagnetik untuk menyampaikan informasi.
Namun, dalam dekade terakhir, teknologi ini telah berkembang pesat, dan kini komunitas intelijen menggunakan radiasi sebagai alat untuk menyadap informasi di lingkungan sekitar.
Selama 10 tahun terakhir, teknologi radiasi telah digunakan oleh agen-agen intelijen, termasuk Amerika Serikat, untuk memata-matai tanpa harus menggunakan perangkat elektronik yang terhubung ke internet.
Teknologi ini memungkinkan pengambilan informasi visual dan audio dari gelombang radiasi yang ada di lingkungan sekitar.
Pada prinsipnya, teknologi ini mirip dengan cara kerja gelombang radio atau televisi, namun memanfaatkan gelombang radiasi yang ada di udara untuk memantulkan dan menangkap informasi dari objek di sekitarnya.
Teknologi ini bekerja dengan menangkap gelombang radiasi yang dipantulkan atau dihasilkan oleh berbagai benda di sekitarnya, termasuk dinding, furniture, atau bahkan tubuh manusia.
Radiasi non-ionisasi seperti gelombang radio dan mikrogelombang berinteraksi dengan objek di lingkungan, dan pantulan atau perubahan dalam pola gelombang ini dapat dianalisis untuk menghasilkan informasi visual atau audio.
Misalnya, teknologi radar modern bisa menangkap perubahan kecil dalam frekuensi gelombang radio ketika berinteraksi dengan benda di sekitar, seperti gerakan tubuh atau suara yang dipantulkan dari objek keras.
Dengan teknik yang serupa, komunitas intelijen dapat menggunakan radiasi yang ada di lingkungan sekitar untuk ‘membaca’ keadaan tanpa memerlukan perangkat pengawasan tradisional, seperti kamera atau mikrofon yang terhubung ke jaringan.(*)