DIGIMEDIA.ID – Pemerintah Provinsi Gorontalo yang tergabung dalam panitia penyelenggara ibadah haji telah menggelar rapat untuk membahas persiapan pemulangan jemaah haji Gorontalo.
Rapat tersebut berlangsung di Kantor Otoritas Bandar Udara Sultan Hasanuddin, Makassar, dan dipimpin langsung oleh Penjabat Sekretaris Daerah Provinsi Gorontalo, Budiyanto Sidiki.
Menurut jadwal yang telah ditetapkan, jemaah haji Gorontalo akan tiba di kota mereka dalam tiga kloter berbeda pada tanggal 24, 26, dan 28 Juli 2023.
Kepulangan jemaah haji akan dimulai dengan kedatangan kloter 26, yang dijadwalkan akan tiba di Makassar pada tanggal 24 Juli pukul 01.15 WITA, dan berangkat menuju Gorontalo pada pukul 04.20 WITA.
Selanjutnya, kloter 29 dijadwalkan akan tiba di Makassar pada tanggal 25 Juli pukul 22.32 WITA dan menuju Gorontalo pada tanggal 26 Juli pukul 03.55 WITA.
Sementara itu, kloter terakhir atau kloter 32 diperkirakan akan tiba pada tanggal 28 Juli pukul 03.15 WITA dan berangkat ke Gorontalo pada pukul 08.15 WITA.
Penjabat Sekretaris Daerah Provinsi Gorontalo, Budiyanto Sidiki, menyampaikan bahwa perjalanan jemaah haji ini cukup panjang, dan karena waktu tiba di Makassar pada malam hari, para jemaah yang mayoritas adalah lansia akan merasa sangat lelah secara fisik maupun mental.
Oleh karena itu, ia menekankan pentingnya kerjasama dari semua pihak untuk memastikan kepulangan jemaah haji ke Gorontalo berjalan lancar sesuai dengan jadwal yang telah ditentukan.
Budiyanto juga meminta agar semua pihak memperhatikan tugas dan tanggung jawab masing-masing.
Dia mengingatkan pihak Imigrasi untuk membantu memperlancar proses pemeriksaan keimigrasian agar dapat diselesaikan di Makassar, sehingga jemaah haji dapat langsung melanjutkan perjalanan ke Gorontalo sebagai penumpang biasa.
Petugas bea cukai juga diingatkan untuk tetap mendampingi pemeriksaan bagasi jemaah haji secara selektif dengan menggunakan prosedur X-Ray.
Rapat persiapan kepulangan jemaah haji ini turut dihadiri oleh Kakanwil Kementerian Agama Provinsi Gorontalo, Kepala Dinas Perhubungan, Kepala Dinas Kesehatan, dan Kepala Biro Kesra.
Tak hanya itu, rapat juga dihadiri oleh Kepala Otoritas Bandara, petugas bea cukai, petugas imigrasi, perwakilan dari maskapai penerbangan, serta unsur terkait lainnya.(Cui)