DIGIMEDIA.ID – SMRC merilis hasil survei terbaru mengenai elektabilitas calon presiden pada Pilpres 2024, menunjukkan adanya pertarungan ketat antara Ganjar Pranowo dan Prabowo Subianto dalam simulasi head to head atau dua nama yang melibatkan responden secara umum.
Dalam survei ini, responden ditanya siapa yang akan dipilih sebagai presiden saat ini jika hanya ada dua nama yaitu Ganjar dan Prabowo.
Pada kelompok pemilih yang mengenal kedua tokoh, Ganjar berhasil mengungguli Prabowo dengan perolehan dukungan sebesar 46,4 persen suara, sementara Prabowo hanya meraih dukungan sebesar 38,8 persen. Adapun sekitar 14,8 persen responden belum menentukan pilihan.
Namun, pada simulasi head to head yang melibatkan responden secara umum, Ganjar kembali unggul dari Prabowo dengan perolehan dukungan sebesar 42,2 persen dan Prabowo hanya mendapat dukungan sebesar 41,9 persen. Meskipun demikian, masih ada 15,9 persen responden yang belum memutuskan pilihan.
Menurut Direktur Riset SMRC, Deni Irvan, pada bulan Maret sampai April 2023, Prabowo terlihat lebih unggul atas Ganjar dalam simulasi head to head. Namun, setelah deklarasi Ganjar oleh PDIP pada bulan Mei, Ganjar mulai mengimbangi Prabowo dalam dukungan responden.
Dalam survei ini, pemilihan sampel dilakukan dengan menggunakan teknik random digit dialing (RDD), yaitu teknik memilih sampel melalui proses pembangkitan nomor telepon secara acak.
Sampel sebanyak 925 responden dipilih melalui proses pembangkitan nomor telepon secara acak, validasi, dan screening. Wawancara dengan responden dilakukan melalui telepon oleh pewawancara yang dilatih.
Meski survei ini menunjukkan adanya pertarungan ketat antara Ganjar dan Prabowo, Deni menekankan bahwa dukungan pada calon presiden ini masih akan dinamis karena masih ada perbedaan dalam pengenalan publik terhadap kedua calon.
Saat ini, Prabowo sudah dikenal oleh hampir semua pemilih dengan persentase 94 persen, sementara Ganjar baru dikenal oleh 85 persen pemilih.
Oleh karena itu, kemungkinan masih ada perubahan dalam dukungan responden seiring dengan berjalannya waktu dan peningkatan pengenalan publik terhadap kedua calon.
Margin of error survei diperkirakan sekitar ±3,3 persen pada tingkat kepercayaan 95 persen dengan asumsi simple random sampling.(Lita)
