DIGIMEDIA.ID – Dinas Pertanian Kabupaten Gorontalo telah mengadakan rapat kerjasama operasional yang juga melibatkan monitoring dan evaluasi pelaksanaan program jaminan sosial ketenagakerjaan bagi petani di wilayah Kabupaten Gorontalo.
Pada kesempatan ini, pihak pemerintah daerah menyuarakan upaya untuk mendorong kepesertaan petani dalam program BPJS Ketenagakerjaan sebagai bagian dari langkah percepatan penghapusan kemiskinan ekstrem di Kabupaten Gorontalo.
Kepala Dinas Pertanian Kabupaten Gorontalo, Dr. Rahmat Pomalingo, menjelaskan bahwa para petani yang terdaftar dalam Sistem Informasi Manajemen Penyuluhan Pertanian diwajibkan untuk menjadi peserta BPJS Ketenagakerjaan.
Hal ini juga berlaku bagi anggota kelompok tani yang telah memperoleh bantuan dan terdaftar secara simultan. Dalam Kabupaten Gorontalo, terdapat kurang lebih 2.000 kelompok tani dengan rata-rata 30 orang per kelompok, sehingga target dinas pertanian adalah memasukkan setengah dari jumlah petani tersebut sebagai peserta BPJS Ketenagakerjaan.
Dr. Rahmat menyampaikan bahwa motto di Dinas Pertanian Kabupaten Gorontalo bukan saja merencanakan hidup, tetapi juga merencanakan keberlangsungan ketenagakerjaan petani untuk masa depan. Oleh karena itu, rekrutmen anggota BPJS Ketenagakerjaan untuk petani akan terus dipercepat.
Kepala Badan Penyelenggara Jaminan Sosial Ketenagakerjaan (BPJS-TK) Provinsi Gorontalo, Arif Budiman, menyampaikan data terakhir per bulan Juli yang menunjukkan bahwa sebanyak 10.085 petani di Kabupaten Gorontalo telah dilindungi oleh jaminan sosial ketenagakerjaan, mencakup sekitar 17,89 persen dari jumlah keseluruhan petani. Selama pelaksanaan program ini, sudah ada tujuh klaim yang diajukan, baik untuk kecelakaan kerja maupun jaminan kematian, dengan total nilai klaim mencapai 325 juta.
Bupati Gorontalo, Prof. Nelson Pomalingo, dalam pidatonya saat membuka kegiatan tersebut, menyampaikan apresiasi dan terima kasih atas kolaborasi yang dibangun oleh BPJS TK Provinsi Gorontalo dengan Pemerintah Kabupaten Gorontalo.
Beliau menekankan bahwa mayoritas pekerja di wilayah ini adalah petani, dan peran mereka sangat penting dalam membangun ekonomi daerah. Oleh karena itu, Pemerintah Kabupaten Gorontalo berusaha meningkatkan produksi pertanian dengan memberikan bantuan alat dan mesin pertanian (alsintan), bibit, serta pendanaan bantuan kredit usaha rakyat (KUR) bagi petani melalui perbankan.
Bupati Nelson juga menyampaikan harapannya agar pada akhir tahun ini, setidaknya 50 persen petani di Kabupaten Gorontalo sudah terdaftar dalam BPJS Ketenagakerjaan. Target yang lebih ambisius lagi yaitu mencapai 100 persen pada tahun depan. Hal ini bertujuan untuk tidak hanya memikirkan kesejahteraan petani, tetapi juga melindungi mereka melalui asuransi.
Dengan adanya langkah nyata dari pemerintah Kabupaten Gorontalo untuk melibatkan petani dalam jaminan sosial ketenagakerjaan, diharapkan bahwa keamanan dan kesejahteraan para petani akan semakin terjamin, serta memberikan dampak positif bagi pertumbuhan ekonomi di wilayah tersebut. (Cui)