DIGIMEDIA.ID – Operasi pencarian oleh Basarnas terhadap para penambang emas yang tertimbun longsor di Desa Tulabolo, Kecamatan Suwawa, Kabupaten Bone Bolango, Provinsi Gorontalo, resmi berakhir hari ini, Sabtu (13/07/2024).
Hingga saat ini, 15 orang masih dinyatakan hilang dan belum ditemukan. Berdasarkan data Basarnas Provinsi Gorontalo, total jumlah korban longsor ini mencapai 325 orang, dengan 27 orang ditemukan meninggal dunia, 283 orang berhasil diselamatkan, dan 15 orang masih dalam tahap pencarian.
Menurut prosedur standar operasional nasional, Basarnas akan menghentikan pencarian jika sudah berlangsung selama tujuh hari.
Namun, jika diperlukan, keputusan untuk melanjutkan pencarian tergantung pada pemerintah setempat.
Pemerintah Kabupaten Bone Bolango telah menyatakan masa tanggap darurat untuk pencarian korban tanah longsor di kawasan pertambangan rakyat di Desa Tulabolo, Kecamatan Suwawa Timur, berakhir hari ini dan tidak diperpanjang.
Dengan demikian, pencarian terhadap 15 orang yang belum ditemukan dihentikan. Keputusan ini dipertegas oleh Bupati Bone Bolango, Merlan Uloli, dalam rapat forum koordinasi pimpinan daerah di posko SAR Desa Tulabolo, Jumat (12/7/2024).
“Kami sepakat dengan penyampaian Direktur Operasi Basarnas bahwa masa tanggap darurat dihentikan Sabtu 13/7/2024 dan akan dibuka kembali apabila ada harapan untuk pencarian berikutnya,” tegas Bupati Merlan Uloli.
Menurutnya, mereka menyadari akan ada ketidakpuasan dari keluarga korban yang belum ditemukan, tetapi proses pencarian sudah tidak efektif lagi.
Keputusan untuk tidak memperpanjang masa tanggap darurat diambil melalui berbagai pertimbangan, termasuk pertimbangan teknis di lapangan dan medan yang berat, yang menyulitkan tim SAR dalam melakukan pencarian dan evakuasi korban.
“Operasi ini hanya dilakukan selama tujuh hari karena tidak efektif lagi, sudah tidak ada tanda-tanda korban untuk ditemukan. Namun demikian, apabila ada perkembangan atau misalnya ada temuan korban, tim Basarnas akan diturunkan kembali,” jelas Direktur Operasi Basarnas, Brigjen TNI Edy Prakoso.
Sementara itu, Pj. Gubernur Gorontalo, Rudy Salahuddin, melaksanakan salat Jumat yang dibarengi dengan salat Lidaf’ill Bala di Masjid Darul Ikhlas, Desa Tulabolo, Kecamatan Suwawa Timur, Jumat (12/7/2024).
Pelaksanaan salat tolak bala tersebut sesuai dengan imbauan gubernur mengingat beberapa wilayah Gorontalo terdampak bencana seperti tanah longsor dan banjir.
“Semua masjid kemarin kita sampaikan untuk melaksanakan salat tolak bala dan hari ini kami telah melaksanakannya di masjid yang ada di Kecamatan Suwawa Timur. Kami berharap semua masjid di Gorontalo dapat melaksanakannya,” jelas Rudy usai salat.
Dalam pelaksanaanya, salat tolak bala dirangkaikan dengan doa qunut nazillah, doa yang dipanjatkan dalam salat saat umat Muslim mengalami bencana. Rudy berharap dengan dilaksanakannya salat tersebut secara bersama, masyarakat Gorontalo ke depan dapat terhindar dari segala bencana.
Usai pelaksanaan salat Jumat, Rudy bersama Sekdaprov, Sofian Ibrahim, dan Pimpinan OPD Provinsi Gorontalo juga melaksanakan salat ghaib.(*)