DIGIMEDIA.ID – Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Gorontalo menggelar sosialisasi pencegahan kekerasan terhadap perempuan.
Kegiatan ini bertujuan untuk meningkatkan kesadaran dan keterlibatan semua pihak dalam mewujudkan desa ramah anak dan perempuan.
Sosialisasi yang dibuka oleh Sekretaris Daerah Kabupaten Gorontalo, Roni Sampir, dihadiri oleh Asisten I, Kepala Dinas PPPA, Camat dan Lurah se-Kabupaten Gorontalo. Selasa (7/11/2023).
Roni mengatakan bahwa kegiatan ini merupakan evaluasi desa ramah anak dan perempuan, yang saat ini sudah diterapkan di 32 desa di Kabupaten Gorontalo.
Ia meminta agar dari pertemuan ini bisa muncul rekomendasi-rekomendasi yang bisa mendukung pelaksanaan program tersebut di desa-desa.
“Misalnya bagaimana pencegahan perkawinan dini kemudian bagaimana perempuan berwirausaha, itu salah satu yang jadi program prioritas dalam output ramah anak ini,” kata Roni.
Data yang didapatkan dari sosialisasi ini menunjukkan bahwa perkawinan dini masih menjadi masalah yang paling menonjol di Kabupaten Gorontalo.
Perkawinan dini bisa berdampak buruk bagi kesehatan ibu dan anak, serta meningkatkan risiko stunting.
“Karena dari perkawinan dini ini banyak efeknya yaitu pertama kematian ibu sendiri dan kedua akan melahirkan anak stunting,” lanjutnya.
Roni berharap bahwa sosialisasi ini bisa memberikan manfaat bagi desa-desa dalam meningkatkan kualitas hidup perempuan dan anak.
Ia juga berkomitmen untuk terus melakukan evaluasi dan monitoring terhadap pelaksanaan program desa ramah anak dan perempuan di Kabupaten Gorontalo.***