DIGIMEDIA.ID – Universitas Muhammadiyah Gorontalo (UMGO) kembali menunjukkan komitmennya dalam mendukung penelitian dan pembelajaran berkelanjutan melalui sebuah kuliah pakar yang membahas topik kritis tentang “Dampak Ekologis Pencemaran Lingkungan terhadap Ikan dan Organisme Lainnya”.
Kuliah ini menghadirkan Profesor Koji Arizono, seorang ahli lingkungan yang juga menjabat sebagai Penasihat Kebijakan Lingkungan dari Japan International Cooperation Agency (JICA).
Diadakan di Aula LPPM lantai dua, acara ini dihadiri oleh ratusan mahasiswa dan dosen Fakultas Sains dan Ilmu Komputer, dengan fokus khusus pada Program Studi Akuakultur.
Kegiatan ini bukan hanya sebatas pertemuan akademis, tetapi juga menjadi ajang penting untuk memperkuat kolaborasi internasional antara UMGO, JICA, FORDAS (Forum Daerah Aliran Sungai), dan BPDAS (Balai Pengelolaan Daerah Aliran Sungai).
“Kami merasa bangga karena UMGO merupakan satu-satunya universitas yang didampingi oleh JICA dalam isu lingkungan. Ini hasil dari kerja sama panjang antara UMGO, BPDAS, dan FORDAS,” ujar Indri Afriani Yasin, Ph.D., Ketua LPPM UMGO.
Indri juga menekankan bahwa kolaborasi ini membuka peluang baru bagi pengembangan akademik dan penelitian, baik di dalam negeri maupun di Jepang.
Dalam acara tersebut, Prof. Koji Arizono memberikan paparan mendalam tentang dampak polusi lingkungan terhadap ekosistem perairan, dengan fokus pada ikan dan organisme lainnya.
Ia juga menyinggung pentingnya tindakan nyata dalam mengurangi pencemaran plastik di laut dan sungai.
Wakil Rektor I UMGO, Prof. Moon Hidayati Otoluwa, dalam sambutannya meminta mahasiswa untuk memanfaatkan momen ini sebaik mungkin.
“Kehadiran Profesor Koji dari Jepang bukan hanya suatu kebanggaan, tetapi juga kesempatan besar untuk menjalin kerja sama yang lebih erat. Saya berharap, ini bukan akhir, melainkan awal dari kolaborasi yang lebih luas,” ujarnya.
Tak kalah penting, dalam penutupan acara, Wakil Rektor II, Dr. Salahudin Pakaya, menyampaikan apresiasi mendalam kepada JICA dan Prof. Koji.
Ia juga menekankan bahwa JICA tidak hanya datang untuk berbagi ilmu, tetapi juga mencari talenta muda yang bisa mendapatkan beasiswa di Jepang.
“Tunjukkan bahwa mahasiswa UMGO layak mendapatkan kesempatan ini. Bersama-sama, kita komit untuk membersihkan laut dari sampah plastik,” tegasnya.(*)