DIGIMEDIA.ID – Desa Poowo Barat, Kecamatan Kabila, Kabupaten Bone Bolango, Gorontalo, kembali dilanda duka setelah terjadi insiden bunuh diri. Kali ini, korban adalah seorang remaja berusia 13 tahun yang masih duduk di bangku sekolah.
Putri cantik ini mengakhiri hidupnya dengan cara yang tragis, menggunakan tali bekas ayunan bayi, dan ditemukan oleh ayah kandungnya FL [38] di kamar mereka sendiri. Kabar ini mengejutkan masyarakat setempat.
Respon cepat dari personel Polsek Kabila sangat diapresiasi, mereka segera merespons kejadian tersebut dan melakukan olah Tempat Kejadian Perkara (TKP).
Namun, hasil dari penyelidikan awal menghadapi kendala, karena pihak keluarga korban menolak dilakukan autopsi terhadap jenazah, yang kemudian diikuti dengan pembuatan berita acara penolakan autopsi. Mereka hanya setuju untuk melakukan visum luar.
Kapolres Bone Bolango, AKBP Muhammad Alli, SIK, membenarkan adanya kejadian ini dan mengungkapkan keprihatinannya.
Dalam pernyataannya, beliau menegaskan pentingnya kesadaran masyarakat dalam menghadapi masalah mental dan memberikan himbauan yang bermakna.
“Saya menghimbau kepada masyarakat, khususnya warga Kabupaten Bone Bolango, untuk senantiasa menghindari stres, memperkuat iman dan taqwa.
Percayalah, setiap masalah memiliki jalan keluar. Kuncinya adalah kesabaran, sehingga kita dapat terhindar dari perbuatan yang merugikan diri sendiri,” tegas AKBP Muhammad Alli.
Menanggapi tragedi ini, kami merujuk pada situs alodokter.com, sebuah sumber medis kredibel, menjelaskan bahwa orang yang berpotensi melakukan percobaan bunuh diri sering menunjukkan tanda-tanda tertentu.
Mereka mungkin terlihat cemas, merasa bersalah, atau bahkan membuat surat wasiat. Namun, penting bagi kita semua untuk memperhatikan tanda-tanda tersebut dan melibatkan keluarga serta kerabat dekat sebagai upaya pencegahan.
Percobaan bunuh diri dapat dipicu oleh berbagai faktor. Gangguan mental seperti depresi, skizofrenia, atau gangguan bipolar seringkali menjadi pemicu utama.
Selain itu, kekerasan psikologis, penyalahgunaan narkoba dan alkohol, penyakit parah, tekanan batin, masalah kehidupan, serta riwayat keluarga yang terlibat dalam bunuh diri juga dapat menjadi penyebab yang signifikan.
Pada individu yang berisiko, terkadang gejala dan tindakan yang mencurigakan dapat terlihat. Mereka mungkin mengungkapkan niat bunuh diri, membuat surat wasiat, memberikan benda-benda berharga, atau mengucapkan kata-kata yang mengindikasikan keinginan untuk mati.
Perubahan perilaku seperti menjauhkan diri dari orang terdekat, penurunan performa di sekolah atau pekerjaan, dan perubahan emosi yang drastis juga dapat menjadi petunjuk bahwa seseorang sedang berjuang secara emosional.
Penting bagi kita semua untuk memahami tanda-tanda ini dan bersikap proaktif dalam membantu orang-orang di sekitar kita yang mungkin sedang berjuang dengan masalah mental.
Melibatkan profesional kesehatan mental atau menghubungi hotline krisis setempat adalah langkah yang dapat membantu dalam situasi-situasi seperti ini.(Ed)