DIGIMEDIA.ID – Pemerintah Indonesia telah mengumumkan rencana mengembangkan mobil listrik nasional akan berkolaborasi bersama produsen otomotif asal China, Geely.
Langkah ini bertujuan untuk mempercepat pertumbuhan ekosistem kendaraan listrik dalam negeri dan meningkatkan daya saingnya.
Menurut Menteri Koordinator Bidang Kemaritiman dan Investasi RI, Luhut Binsar Pandjaitan, rencana ini telah disetujui oleh Presiden RI Joko Widodo. Produksi mobil listrik nasional diperkirakan akan dimulai pada tahun 2025 atau 2026.
Luhut menjelaskan sudah berdiskusi sejak beberapa bulan yang lalu, tetapi puncaknya baru dua hari yang lalu.
Saya mengajukan pertanyaan kepada mereka, apakah mereka bersedia bergabung dalam penelitian untuk membuat mobil listrik bersama Indonesia? Mereka menjawab bahwa mereka bersedia.
Sementara itu, Toyota Indonesia, sebagai produsen roda empat terbesar di Indonesia dengan pangsa pasar sebesar 35 persen, merespons rencana tersebut dengan sikap yang positif.
Mereka menyatakan bahwa setiap upaya yang dilakukan pemerintah untuk mengurangi emisi dan mencapai keberlanjutan adalah hal yang mereka dukung, disadur dari Kompas.
Direktur Pemasaran PT Toyota Astra Motor (TAM), Anton Jimmi Suwandy, mengatakan, “Bagi Toyota, yang terpenting adalah bagaimana kita dapat mengurangi emisi atau mencapai tingkat karbon netral. Jadi, asalkan produknya dapat mengurangi emisi, itu adalah prioritas bagi kami.”
Namun, Anton juga mengingatkan tentang pentingnya memahami dengan jelas apa yang dimaksud dengan “mobil nasional” dalam konteks ini.
Apakah itu merujuk pada produksi lokal dengan tingkat komponen dalam negeri tertentu atau melibatkan faktor lain yang perlu dipertimbangkan.
Toyota Indonesia sendiri telah menghasilkan mobil listrik hibrida seperti Kijang Innova Zenix Hybrid dan Yaris Cross Hybrid dengan tingkat komponen dalam negeri (TKDN) di atas 70 persen.
Bahkan, Kijang Innova Zenix Hybrid telah mulai diekspor ke berbagai negara pada bulan Februari 2023, menjadikannya produsen otomotif pertama yang mengekspor mobil listrik buatan Indonesia.
Anton menyimpulkan, “Kami mendukung langkah apapun yang memajukan pasar kendaraan listrik di Indonesia, asalkan kriteria dan konsep ‘mobil nasional’ ini diperjelas.”(*)