DIGIMEDIA.ID – “Koordinasi intensif dengan SPBU dan pihak terkait terus dilakukan untuk memastikan distribusi merata, terutama di titik-titik strategis,” ujar Fahrougi Andriani Sumampouw, Area Manager Communication, Relation & CSR Pertamina Patra Niaga Regional Sulawesi.
Pernyataan tersebut menjadi respons atas pemadaman listrik yang melanda Sulawesi Utara dan Gorontalo.
Gangguan listrik ini berdampak pada operasional sejumlah stasiun pengisian bahan bakar umum (SPBU), namun Pertamina Patra Niaga Regional Sulawesi memastikan bahwa pasokan bahan bakar minyak (BBM) tetap aman.
Seiring pemadaman listrik yang terjadi secara tiba-tiba, Pertamina mengambil langsung mengambil langkah untuk menjaga kelancaran distribusi.
Selain penambahan armada mobil tangki, Pertamina juga menyesuaikan jam operasional SPBU dengan membuka layanan lebih awal.
“Langkah ini bertujuan untuk mempercepat proses penyaluran dan memastikan ketersediaan stok di setiap SPBU. Peningkatan stok di fuel terminal dan penguatan rantai pasokan juga dilakukan untuk menjaga kelancaran distribusi BBM ke seluruh wilayah,” tambah Fahrougi.
Namun, sebagian SPBU terpaksa menghentikan operasional sementara waktu karena ketergantungan pada genset sebagai sumber listrik darurat.
Penggunaan genset yang terus-menerus berisiko menyebabkan overheat dan gangguan teknis lainnya.
Hal ini membuat Pertamina harus berhati-hati untuk memastikan genset dapat berfungsi kembali dengan aman sebelum operasional SPBU dilanjutkan.
Pemadaman listrik juga memengaruhi sistem digitalisasi layanan Subsidi Tepat, yang menyebabkan pencatatan transaksi harus dilakukan secara manual.
Meskipun sedikit memperlambat pelayanan, Pertamina tetap berkomitmen untuk melayani masyarakat dengan cepat dan tepat.
Di tengah situasi ini, praktik penjualan BBM ilegal dengan harga tinggi di luar SPBU resmi turut menjadi perhatian.
“Pertamina menegaskan bahwa harga eceran resmi BBM di SPBU tetap mengacu pada ketentuan yang berlaku. Kami mengimbau masyarakat untuk membeli BBM di SPBU resmi sesuai kebutuhan,” tegas Fahrougi.
Untuk mengatasi masalah ini, Pertamina bekerja sama dengan aparat penegak hukum untuk menindak tegas pelaku penjualan ilegal. Langkah ini bertujuan melindungi konsumen sekaligus menjaga stabilitas pasokan BBM.(*)