DIGIMEDIA.ID – Penjabat Gubernur Gorontalo, Ismail Pakaya, memaparkan Rancangan Kebijakan Umum Anggaran-Prioritas dan Plafon Anggaran Sementara (KUA-PPAS) APBD Provinsi Gorontalo untuk Tahun Anggaran 2024 kepada DPRD Provinsi Gorontalo.
Presentasi ini dilakukan dalam rapat paripurna istimewa ke-119 DPRD, yang berlangsung pada hari Senin 21/8/2023.
Pada kesempatan tersebut, Ismail Pakaya mengungkapkan bahwa Rancangan APBD tahun 2024 memproyeksikan peningkatan sebesar 1,14 persen.
“Belanja daerah pada KUA dan PPAS APBD Tahun 2024 diestimasikan mencapai Rp1,875 Triliun, mengalami kenaikan sekitar Rp21,056 Miliar atau sekitar 1,14%, dibandingkan dengan alokasi tahun 2023 yang sebesar Rp1,854 Triliun,” jelas Ismail Pakaya saat memberikan sambutannya.
“Belanja daerah yang diusulkan dalam KUA dan PPAS APBD Tahun 2024 diperkirakan mencapai Rp1,875 Triliun, mengalami peningkatan sebesar Rp21,056 Miliar atau 1,14% dari jumlah APBD tahun 2023 yang mencapai Rp1,854 Triliun,” ujar Ismail Pakaya.
Lebih lanjut, Ismail Pakaya menjelaskan bahwa pendapatan daerah pada APBD Tahun 2024 akan lebih difokuskan pada sektor pajak daerah yang diharapkan mengalami kenaikan sebesar 1,68%.
Jumlah pendapatan pajak daerah diproyeksikan meningkat dari Rp429,88 Miliar pada tahun 2023 menjadi Rp437,11 Miliar pada tahun 2024.
Selain itu, terdapat penyesuaian penganggaran pendapatan Badan Layanan Umum Daerah (BLUD) yang sebelumnya dianggarkan pada komponen lain-lain Pendapatan Asli Daerah (PAD) yang sah.
Dalam rencana tersebut, pemerintah Provinsi Gorontalo juga menargetkan pertumbuhan ekonomi sebesar 6,42% pada tahun 2024.
Upaya akan dilakukan untuk meningkatkan Indeks Pembangunan Manusia (IPM) menjadi 70,02 poin, mengurangi tingkat kemiskinan hingga 14,54%, serta menurunkan tingkat pengangguran terbuka dalam kisaran 2,40% hingga 3,49%.
Ratio ketimpangan atau indeks Gini juga diupayakan untuk ditekan hingga 0,396 poin. Terakhir, target inflasi yang diharapkan dapat tercapai adalah sekitar 4 hingga 5 persen.(*)