DIGIMEDIA.ID – Dalam rangka pengembangan proses pembelajaran Mata Kuliah Wajib pada Kurikulum Perguruan Tinggi (MKWK) program bantuan hibah dari Kementrian Pendidikan, Kebudayaan Riset dan Teknologi Republik Indonesia yang meliputi 4 mata kuliah (Agama, Pancasila, Kewarganegaraan dan Bahasa Indonesia), diperlukan Rencana Pembelajaran Semester (RPS) yang dikembangkan dengan Model Pembelajaran Berbasis Proyek.
Sehubungan dengan hal tersebut, LP3M Universitas Muhammadiyah Gorontalo (UMGO) mengadakan kegiatan Focus Group Discussion (FGD) untuk menyusun RPS MKWK Kolaborasi 4 Mata Kuliah yang dilaksanakan pada Selasa, 01 Agustus 2023 di Aula Lantai III Rektorat UMGO.
”FGD ini merupakan bagian dari kegiatan hibah bantuan Pengembangan Model Pembelajaran Mata Kuliah Wajib pada Kurikulum Pendidikan Tinggi berbasis Proyek dari Direktorat Pembelajaran dan Kemahasiswaan (Belmawa) yang diperoleh Pusat MKWK,” jelas, Kepala Pusat Pengembangan Pembelajaran, LP3M UMGO Dr. Lia Nurhayati, S.Pd, M.Pd.
Sementara itu, Rektor UMGO, Prof. Abd. Kadim Masaong dalam sambutannya mengatakan ada banyak manfaat FGD Pengembangan Model Pembelajaran Mata Kuliah Wajib pada Kurikulum Pendidikan Tinggi (MKWK) berbasis Proyek untuk dosen.
“Diantaranya, meningkatkan keterampilan mahasiswa dalam pemecahan masalah, dapat meningkatkan keterampilan kolaborasi, berperan sebagai fasilitator atau pendamping dalam pembelajaran, meningkatkan kemampuan berpikir mahasiswa untuk berpikir kritis dan reflektif, membantu mahasiswa mengembangkan keterampilan penyelesaian masalah yang lebih kompleks dan membuat mahasiswa lebih terlibat dan termotivasi dalam model pembelajaran PAKEM (Partisipatif, Aktif, Kreatif, Efektif, dan Menyenangkan),” Jelasnya.
Selain manfaat untuk dosen dan mahasiswa, Prof Kadim juga menjelaskan manfaat untuk Perguruan Tinggi Universitas Muhammadiyah Gorontalo yakni dapat meningkatnya kapasitas/kemampuan unit pelaksana Akademik MKWK di Perguruan Tinggi khususnya di UMGO dalam mengelola pembelajaran MKWK yang inovatif dan berbasis proyek sehingga dapat meningkatkan Kualitas pembelajaran dan hasil belajar mahasiswa.
“Dan unit pelaksana mampu memahami dan mengimplementasikan materi MKWK yang menjadi syarat nilai secara tekstual dan kontekstual melalui pengalaman belajar yang Aktif dan bermakna dalam bentuk tindakan nyata untuk memecahkan masalah-masalah kemasyarakatan, keagamaan, bahasa atau budaya, kebangsaan dan kenegaraan,” tutupnya.
Kegiatan tersebut turut dihadiri oleh Rektor UMGO, Prof. Abd. Kadim Masang, Wakil Rektor I, Prof. Moon Hidayati Otoluwa, Wakil Rektor II, Dr. Salahudin Pakaya, Wakil Rektor III, Dr. Apris Ara Tilome, Kepala LP3M UMGO dan jajaran, para dosen serta tamu undangan.(Julia)
