DIGIMEDIA.ID – Pemerintah Kabupaten Bone Bolango menanggapi serius permasalahan kekeringan yang meresahkan sejumlah kecamatan dan desa di wilayah Kabupaten Bone Bolango.
Untuk itu Pemerintah Kabupaten Bone Bolango telah membentuk Satuan Tugas (Satgas) dan Pos Komando (Posko) khusus untuk menangani serta mengatasi dampak bencana kekeringan di daerah tersebut.
Satgas dan Posko ini adalah hasil kolaborasi antara sejumlah Organisasi Perangkat Daerah (OPD) dan melibatkan berbagai pihak penting seperti Bupati Bone Bolango, Wakil Bupati, Ketua DPRD, Kepala Kejaksaan, Kapolres, dan Dandim 1304/Gorontalo.
Adapun pimpinan Satgas ini terdiri dari Sekretaris Daerah, Ketua Harian Asisten I Bidang Pemerintahan dan Kesra, serta Sekretaris BPBD.
“Alhamdulillah tadi kami baru saja membentuk Satgas dan Posko penanganan bencana kekeringan yang saat ini melanda wilayah Kabupaten Bone Bolango,”kata Wakil Bupati Bone Bolango, Merlan S. Uloli, saat diwawancarai usai memimpin rapat siaga bencana kekeringan sekaligus pembentukan Satgas dan Posko Penanganan Bencana Kekeringan, di ruang rapat Wakil Bupati, Rabu (6/9/2023).
Merlan menjelaskan bahwa tujuan utama dari pembentukan Satgas ini adalah untuk mempermudah koordinasi dalam menangani kejadian-kejadian luar biasa yang terjadi di tengah masyarakat selama musim kekeringan dan kemarau saat ini.
Ia juga menambahkan, “Kehadiran Satgas ini akan kita perkuat dengan pembentukan Posko-Posko yang berlokasi lebih dekat dengan masyarakat.”
Harapannya agar setiap kecamatan memiliki Posko penanganan bencana kekeringan. Ia mengatakan, “Kami berharap setiap kecamatan dapat memiliki Posko penanganan bencana kekeringan.”
Selain itu, dalam upaya meningkatkan respons terhadap kekeringan, Wakil Bupati juga mengumumkan bahwa Posko tingkat kabupaten akan dibentuk di empat titik strategis, yaitu di wilayah Bone Pesisir, Kabila, Suwawa, dan Tapa-Bulango.
Dengan adanya Posko ini, diharapkan respon terhadap bencana kekeringan dapat lebih cepat dan efektif, sehingga dapat mencegah kerugian yang lebih besar serta mengurangi risiko korban.
“Butuh konsentrasi, komitmen dan selalu standby betul, khususnya kendaraan Damkar jangan ada alasan bahwa mobilnya rusak, tidak ada bensin atau kendaraan tidak ada isi air, itu jangan sampai terjadi,”pungkas Merlan S. Uloli.(*)