DIGIMEDIA.ID – Pemerintah Provinsi Gorontalo bersama dengan kabupaten/kota akan melakukan intervensi terhadap 5.132 anak tengkes.
Penjabat Gubernur Gorontalo, Ismail Pakaya, mengumumkan hal ini saat membuka acara Training Strategic Leadership and System Thinking in Learning Organization serta persiapan intervensi non material untuk mengatasi masalah stunting atau tengkes di Hotel Grand Q, Kota Gorontalo, pada Kamis (14/9/2023).
Penjagub Ismail menegaskan bahwa intervensi akan dilakukan dengan mengidentifikasi anak-anak yang membutuhkan bantuan secara spesifik berdasarkan data by name by address.
Ia mengungkapkan bahwa baru-baru ini, lebih dari lima ribu anak tengkes dilaporkan kepada beliau, dan ia meminta agar intervensi tersebut dibagi antara provinsi dan kabupaten/kota.
Dalam konteks angka tengkes Provinsi Gorontalo tahun 2023, yang mencapai 23,8 persen berdasarkan data Survei Status Gizi Indonesia (SSGI), Penjagub Ismail mengkhawatirkan bahwa keterbatasan data dapat menghambat upaya penanggulangan.
Ia merasa bahwa data tersebut tidak memberikan gambaran yang cukup detail berdasarkan by name by address, yang diperlukan untuk intervensi yang efektif.
Staf Ahli Bidang Sosial, Politik, dan Kebijakan Publik dari Kementerian Keternagakerjaan juga mengungkapkan keprihatinannya terhadap kemungkinan tumpang tindih program intervensi yang tidak tepat karena masalah data yang kurang lengkap.
Penjagub Ismail memberikan contoh bahwa ada kasus anak yang tengkes bukan karena masalah asupan makanan, tetapi lebih disebabkan oleh pola asuh yang buruk atau pengaruh lingkungan rumahnya.
Tanpa data yang lebih rinci, upaya yang hanya mengandalkan penyediaan makanan seperti susu dan telur mungkin tidak akan memberikan hasil yang diharapkan.
Ismail juga menegaskan bahwa penanggulangan tengkes telah menjadi salah satu prioritasnya sejak ia dilantik sebagai Penjagub Gorontalo.
Berbagai langkah telah diambil untuk mempercepat penurunan angka tengkes sesuai target Presiden Joko Widodo, yaitu sebesar 14 persen pada tahun 2024.
Langkah-langkah tersebut termasuk penunjukan Dinas Ketahanan Pangan sebagai koordinator penanggulangan tengkes, penugasan Organisasi Perangkat Daerah (OPD) sebagai penanggungjawab tengkes di setiap kecamatan, dan instruksi kepada seluruh pimpinan OPD Provinsi Gorontalo untuk menjadi orang tua asuh anak-anak tengkes.
Penjabat Gubernur juga mengajak gubernur-gubernur lain untuk menjadi orang tua asuh bagi 15 anak tengkes masing-masing, dengan tujuan bukan hanya untuk mencari prestasi, tetapi juga untuk menciptakan masa depan yang lebih baik bagi generasi penerus pembangunan bangsa dan negara.
Berdasarkan data dari Dinas Kesehatan Provinsi Gorontalo, sebanyak 1.514 anak tengkes berada di Kabupaten Gorontalo, menjadi yang terbanyak pada periode Agustus 2023.
Kabupaten Gorontalo Utara dan Bone Bolango masing-masing memiliki 1.198 dan 1.018 anak tengkes.
Selanjutnya, Boalemo memiliki 629 anak, Kota Gorontalo 407 anak, dan Pohuwato memiliki 366 anak tengkes.(*)