DIGIMEDIA.ID – Dinas Pertanian Kabupaten Gorontalo mengadakan pelatihan peningkatan kapasitas staf pemerintah dalam rangka program The Development of Integrated Farming System in Upland Areas (UPLAND) pada tanggal 26-28 Oktober 2023 di Hotel Aryaduta Manado, Sulawesi Utara.
Pelatihan ini dibuka oleh Bupati Gorontalo Nelson Pomalingo, yang menyampaikan arah kebijakan pertanian Kabupaten Gorontalo yang bertujuan untuk membangun SDM pertanian dan penyuluh yang tangguh
Meningkatkan kapasitas petani yang baik dan benar, membangun infrastruktur pertanian dan industri, menciptakan kemandirian dan kedaulatan pertanian, serta meningkatkan produksi dan produktivitas untuk mencukupi kebutuhan lokal dan ekspor.
Nelson juga mengapresiasi program UPLAND yang telah memberikan dampak positif bagi Kabupaten Gorontalo, seperti menstimulus pergerakan ekonomi pada zona pertanian, meningkatkan kesejahteraan petani, dan mensubtitusi kegiatan yang terbatas dalam APBD.
Kemudian mendorong kerja sama antar pemerintah daerah dengan pemerintah pusat, perguruan tinggi, dan pihak luar negeri dalam pengembangan pertanian.
Kepala Dinas Pertanian Kabupaten Gorontalo Rahmat Pomalingo menjelaskan bahwa program UPLAND dirancang dengan menggunakan sumber dana pinjaman luar negeri dari Islamic Development Bank (ISDB) dan International Fund for Agricultural Development (IFAD).
Rahmat menambahkan bahwa Kabupaten Gorontalo menjadi satu dari 13 kabupaten di Indonesia yang mendapat hibah luar negeri melalui program UPLAND.
Realisasi pekerjaan fisik di tahun 2023 telah berjalan sesuai rencana, seperti pembangunan terasering, embung, jalan usaha tani, alat dan mesin pertanian (Alsintan), dan sarana produksi pertanian (Saprodi).
Sementara itu, Kepala Bidang Prasarana dan Sarana Pertanian Dinas Pertanian Provinsi Gorontalo Rina Tayeb menguraikan tujuan program UPLAND adalah meningkatkan produktivitas pisang Gapi dan pendapatan petani di Kecamatan Pulubala dan Kecamatan Telaga sebagai daerah dataran tinggi.
Rina berharap bahwa program ini dapat memberikan manfaat bagi masyarakat Kabupaten Gorontalo khususnya petani di dataran tinggi.
“Agar petani bisa mandiri, dibutuhkan perubahan kerangka berpikir (mindset), pemberdayaan, sosialisasi, studi komparatif, pelatihan dan bimtek, penguatan kelembagaan petani dan gapoktan termasuk peningkatan peran penyuluh,” tutup Rina.***