Scroll Untuk Tutup Iklan
adv
Iklan Gambar

Mahasiswa UNG Dorong Masyarakat Mopuya Peduli Lingkungan

UMGO
10
Mahasiswa KKN MBKM UNG Desa Mopuya saat foto bersama usai melakukan sosialisasi peduli lingkungan kepada masyarakat.

Kunjungi Juga Channel Kami

Google Icon Google News

DIGIMEDIA.ID – Mahasiswa Kuliah Kerja Nyata Merdeka Belajar Kampus Merdeka (KKN MBKM) Universitas Negeri Gorontalo (UNG) yang sedang melaksanakan program di Desa Mopuya, Kecamatan Bulawa, Kabupaten Bone Bolango,-

Mendorong masyarakat setempat agar lebih peduli dengan lingkungan, khususnya pengolahan sampah.

Hal ini disampaikan oleh Koordinator Desa Mahasiswa KKN MBKM Desa Mopuya, Chriswanto Paputungan, yang mengatakan bahwa tema yang diambil pada KKN MBKM tersebut yaitu pengolahan sampah berbasis data statistik untuk mengurangi dampak lingkungan di wilayah pesisir.

“Ini sudah sangat tepat, mengingat Desa Mopuya pernah beberapa kali terdampak banjir berdasarkan survei yang dilakukan oleh Dosen Pembimbing Lapangan..”

“Dari hasil survei itu juga diketahui bahwa di Desa Mopuya belum terdapat tempat pembuangan sampah sehingga masyarakat lebih banyak membuang sampah di bantaran sungai,”ungkap Chriswanto

Menurut Chriswanto, beberapa upaya yang dilakukan oleh mahasiswa pada program KKN MBKM tersebut diantaranya adalah mengidentifikasi kebiasaan dan pengetahuan masyarakat tentang pengolahan sampah,-

Membangun Tempat Pembuangan Akhir (TPA) yang ramah lingkungan, melakukan sosialisasi dan pembinaan kepada masyarakat, serta membentuk tim pengolahan sampah yang terdiri dari perwakilan masing-masing dusun.

“Kami mahasiswa pun bekerjasama dengan pemerintah desa untuk pengadaan tong sampah yang akan ditempatkan di beberapa titik di tiap Dusun,”urainya.

Sementara itu, Dosen Pembimbing Lapangan (DPL) KKN MBKM Desa Mopuya, Salmun K. Nasib, mengapresiasi kinerja dan kreativitas mahasiswa dalam melaksanakan program KKN MBKM tersebut.

Ia berharap program tersebut bisa memberikan dampak positif dan dorongan bagi masyarakat untuk lebih peduli dengan lingkungan dan lebih cerdas dalam menyikapi tentang pengolahan sampah.

“Inilah bentuk upaya kami bekerja sama dengan mahasiswa dan desa terkait dengan pengolahan sampah karena mengingat setiap harinya terus dihasilkan dan semakin banyak apalagi tidak terolah dengan baik..”

“Maka dari itu, kami sudah membuat TPA dari itu kami sudah membuat TPA atau tempat pengolahan akhir dan tong sampah di 16 titik Desa..”

“Karena sesuai dengan hasil identifikasi mahasiswa melalui kuesioner sampah yang dihasilkan masyarakat paling banyak yakni sampah kering dan basah,” tutup Salmun.***

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *


UMGO