DIGIMEDIA.ID – Fakultas Psikologi Universitas Muhammadiyah Gorontalo (UMGO) menggelar diskusi teras psikologi UMGO dengan mengusung tema “Psikologi Seni dan Penciptaan dalam Prespektif Muhammadiyah”.
Diskusi ini bertujuan untuk menyelami pandangan psikologi dan Muhammadiyah terhadap seni pada masa kini.
Acara yang berlangsung di Gedung Indoor David Bobihoe Akib pada Jum’at, 15 Desember 2023 ini menghadirkan narasumber dari berbagai latar belakang, antara lain Jumaldi Alfi selaku Lembaga Seni Budaya Pimpinan Pusat Muhammadiyah,-
Salahudin Pakaya selaku Wakil Rektor II UMGO, Lenny Syamsudin selaku dosen Fakultas Psikologi UMGO, dan Atiq Aqiqotul Hasanah selaku Kepala Pusat Pembinaan AIK dan Diklat LP3M UMGO.
Diskusi ini dipandu oleh Rahmawati Parman selaku dosen Fakultas Psikologi UMGO.
Dalam sambutannya, Dekan Fakultas Psikologi UMGO, Salahudin Liputo, menyampaikan bahwa psikologi memiliki peran penting dalam merawat kesehatan mental masyarakat, terutama di tengah fenomena bunuh diri yang terjadi di Gorontalo.
Menurutnya art terapi adalah salah satu metode yang sering digunakan untuk menurunkan kecemasan, gangguan mental, dan meningkatkan energi yang positif.
“Terkait merawat kesehatan mental art terapi adalah salah satu metode yang sering digunakan untuk menurunkan kecemasan, gangguan mental untuk meningkatkan energi yang positif,” ungkapnya
Sementara itu, Kepala Pusat Pembinaan AIK dan Diklat LP3M UMGO, Atiq Aqiqotul Hasanah, menekankan bahwa Muhammadiyah adalah gerakan yang memiliki ideologi modern dan terbuka, yang memiliki misi berkemajuan bagi alam semesta.
Ia mengatakan bahwa Muhammadiyah selalu open minded dan menggali ilmu pengetahuan yang terus berkembang, termasuk seni.
Aqiqotul menyanggah persepsi bahwa Muhammadiyah anti dengan seni, asalkan seni tersebut tidak melanggar syariat.
“Muhammadiyah psikologi seni perpaduan antara ilmu psikologi, seni dan dalam kacamata Muhammadiyah, Muhammadiyah tidak melarang seni tetapi dalam konteks batasan artinya tidak melanggar syariat.” jelasnya.
Senada dengan itu Wakil Rektor II UMGO, Dr. Salahudin Pakaya, mengatakan bahwa perspektif Muhammadiyah terhadap seni adalah dibolehkan dengan beberapa syarat, yaitu seni harus bermanfaat, beretika, dan bersifat dakwah.
Seni dapat mempengaruhi emosi, perasaan, dan sikap manusia, sehingga harus digunakan dengan bijak. Ia juga mengatakan bahwa psikologi adalah ilmu yang mengolah rasa, yang dapat membantu manusia untuk mengenal diri, mengendalikan diri, dan mengembangkan diri.***