DIGIMEDIA.ID – Kegembiraan dan semangat nampak terpancar pada anak-anak yang ada di
SB Muallim Malaysia pada Kamis (31/07/2023)
Mereka begitu antusias mengikuti semua program yang dilakukan oleh peserta Kuliah Kerja Nyata Kemitraan Internasional (KKN KI) angkatan 8 tahun 2023 yang di selenggarakan oleh Asosiasi Lembaga Pendidikan Tenaga Kependidikan Perguruan Tinggi Muhammadiyah Aisyiyah (ALPTK PTMA) dan bekerja sama dengan KBRI malaysia.
Tiga mahasiswa peserta Kuliah Kerja Nyata Kemitraan Internasional (KKN KI) yaitu atas nama Aslinda Syamsu merupakan mahasiswi dari Universitas Muhammadiyah Sidrap jurusan teknologi pendidikan, Putri Sarli Lapananda merupakan mahasiswi Universitas Muhammadiyah Gorontalo jurusan Psikologi dan Witriyani merupakan mahasiswi Universitas muhammadiyah Ponorogo jurusan ekonomi pembangunan.
Sanggar Bimbingan Muallim, yang berada di bawah naungan KBRI Malaysia, berlokasi di Perak. Sanggar ini telah berdiri selama sekitar 2 bulan dan tengah menggelar program-program pembelajaran.
Dikelola oleh Siti Zurriyatun Sholihah, M.ED.TESL (Cand), sanggar ini memiliki total 14 siswa, terdiri dari 12 siswa laki-laki dan 2 siswi perempuan. Kelas di sanggar ini dibagi menjadi kelas rendah dengan 11 murid dan kelas tinggi dengan 3 murid.
Tujuan Sanggar Ini adalah memberikan pendidikan kepada anak-anak Indonesia di Malaysia yang menghadapi kendala dalam mengakses pendidikan formal.
Aslinda Syamsu, peserta KKN KI, menjelaskan bahwa pembelajaran di sanggar ini diselaraskan dengan pendidikan formal dan non-formal Republik Indonesia melalui Kementerian Republik Indonesia.
Putri Sarli Lapananda dan timnya dari UMGO telah menjalankan program kerja mereka di SB Muallim selama 5 hari.
Mereka telah mengembangkan berbagai program pembelajaran yang berfokus pada kemampuan calistung, pembelajaran visual, senam pagi, serta nilai-nilai kebudayaan dan agama Indonesia. Anak-anak di sanggar ini menunjukkan semangat belajar yang tinggi dan antusias mengikuti pembelajaran.
Selama 10 hari mengajar di SB Muallim, tim KKN KI menemui beberapa tantangan pembelajaran.
Misalnya, pada tingkat kelas rendah, beberapa anak mengalami kesulitan dalam calistung, sementara pada tingkat kelas tinggi, mereka sudah memiliki kemahiran yang lebih baik.
Namun, semangat belajar tetap tinggi di kedua tingkat kelas ini.
Pada tanggal 4 Agustus, Putri dan rekan-rekannya mengadakan workshop internasional dengan tema “Psikoedukasi dalam Self Talk dan Psikoedukasi dalam Belajar Sambil Bermain”.
Workshop ini melibatkan orang tua/wali murid serta pelajar dari Universitas Pendidikan Sultan Idris (UPSI) di Perak.
Materi dalam workshop ini membahas pentingnya pembicaraan internal positif dan pendekatan belajar sambil bermain.
Selanjutnya, pada peringatan Hari Kemerdekaan Indonesia tanggal 17 Agustus, SB Muallim akan mengadakan “Hari Bangsa Indonesia”, dengan rangkaian permainan tradisional dan kegiatan yang melibatkan anak-anak, murid, serta orang tua/wali murid.
Ini adalah upaya untuk memupuk semangat kebangsaan dan memperkuat ikatan budaya Indonesia di tengah masyarakat diaspora di Malaysia.(*)