Scroll Untuk Tutup Iklan
Ekonomi

Anies Baswedan: Jokowi Fokus pada Pertumbuhan Ekonomi Eksklusif, Masyarakat Jadi Penonton

9744
×

Anies Baswedan: Jokowi Fokus pada Pertumbuhan Ekonomi Eksklusif, Masyarakat Jadi Penonton

Sebarkan artikel ini
Foto: Bakal calon presiden Anies Baswedan dalam acara Sarasehan 100 Ekonom Indonesia yang diselenggarakan oleh CNBC Indonesia dan INDEF di Menara Bank Mega, Jakarta, Rabu (8/11/2023).

DIGIMEDIA.ID – Calon Presiden Anies Baswedan menyoroti kebijakan pemerintahan Presiden Joko Widodo (Jokowi) yang terlalu fokus pada pertumbuhan ekonomi eksklusif tanpa memperhatikan penciptaan lapangan kerja.

Anies mengatakan bahwa negara harus mendorong investasi yang inklusif dan memberdayakan usaha mikro, kecil dan menengah (UMKM).

Anies menyampaikan kritiknya dalam acara Sarasehan 100 Ekonom Indonesia yang diselenggarakan oleh INDEF dan CNBC Indonesia, Rabu (8/11/2023).

Hal ini mengacu pada data Kementerian Investasi atau Badan Koordinasi Penanaman Modal (BKPM) yang menunjukkan realisasi investasi Indonesia sepanjang 2022 mencapai Rp 1.207,2 triliun. Namun, hanya menyerap tenaga kerja 1.305.001 orang.

“Negara ketika bicarakan tentang lapangan kerja, bukan hanya dorong investasi,” ungkap Anies, dikutip dari CNBC Indonesia.

Anies mengakui ada pembangunan yang besar di era Jokowi, baik itu infrastruktur maupun hilirisasi pada komoditas pertambangan seperti nikel.

Namun, ia menilai bahwa pembangunan tersebut tidak memberikan manfaat yang merata bagi masyarakat.

“Masyarakat lalu menjadi penonton, tidak menikmati besarnya pertumbuhan ekonomi,” terang Anies.

Anies menawarkan solusi dengan lebih memikirkan UMKM. Ia mengatakan bahwa pemerintah harus memudahkan UMKM dalam menjalankan bisnis, misalnya dengan memberikan izin usaha di rumah.

“Kalau kita mau bikin usaha di rumah mengajukan izin itu nggak keluar karena bukan zona usaha sementara usahanya di rumah.

Begitu negara mengizinkan, negara langsung. tenaga kerja bisa terserap,” papar Anies.

Anies juga memberikan contoh dampak positif dari kebijakan yang pro-UMKM.

Ia mengatakan bahwa ketika larangan sepeda motor melintas di jalan Sudirman- Thamrin, Jakarta diberlakukan, banyak UMKM menderita.

“Begitu itu dibuka, mendadak pusat usaha kecil di rumah menurunkan pangsa pasar,” jelasnya.

Anies menambahkan bahwa sektor-sektor produktif lainnya yang bisa mendorong perekonomian sekaligus menciptakan lapangan kerja dalam jumlah besar adalah pertanian dan peternakan.

“Itu didorong, diberikan ruang cukup karena itu memberikan lapangan kerja di desa,” terang Anies.

sinar krida

sinar krida

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

UMGO