DIGIMEDIA.ID – Status institusi Politeknik Gorontalo (Poligon) yang masih belum jelas dengan berbagai persoalan internal tengah menjadi perhatian sejumlah pihak.
Termasuk Pemerintah Provinsi (Pemprov) Gorontalo yang kini mencari solusi terbaik untuk memastikan keberlangsungan Poligon.
Penjabat Gubernur Gorontalo, Rudy Salahuddin, menyampaikan bahwa ketika pihak Poligon menghadap ke Pemprov, mereka disambut dengan berbagai alternatif untuk menjaga keberlangsungan institusi tersebut.
“Kami akan selalu mendukung keputusan terbaik yang diambil oleh yayasan. Entah itu alih status atau pergantian pengurus, yang penting semua aspek, termasuk aset, harus jelas,” kata Rudy.
Pemprov tidak hanya berhenti pada wacana. Upaya konkret juga dilakukan dengan mencarikan beasiswa bagi mahasiswa Poligon.
Menurut Rudy, alih status yang tengah dihadapi Poligon membutuhkan waktu yang cukup panjang untuk penyelesaiannya.
“Sambil menunggu proses tersebut, kita akan fokus mencari beasiswa bagi mahasiswa,” ujarnya.
Persoalan alih kelola yayasan menjadi topik utama dalam audiensi antara Pemprov, Yayasan Poligon, dan Wakil Ketua DPR RI Rachmat Gobel, yang diadakan di Rumah Adat Gobel, Kecamatan Tapa.
Pada rapat sebelumnya, Pemprov telah menyerahkan sepenuhnya keputusan soal status Poligon ke pihak yayasan, apakah akan merger dengan Universitas Negeri Gorontalo (UNG) atau berdiri sebagai Perguruan Tinggi Negeri (PTN).
Ketua Yayasan, Weni Liputo, mengungkapkan bahwa yayasan masih berada di persimpangan beberapa opsi.
“Kami sedang membahas berbagai opsi terkait keberadaan Poligon. Mempercepat alih status, memaksimalkan kewajiban Pemprov, kerja sama operasional dengan beberapa perguruan tinggi, dan meningkatkan kualitas Poligon,” jelasnya.
“Hingga saat ini, kami masih mempertimbangkan opsi-opsi tersebut, dan alih status sudah sampai pada tahap desiminasi,” tambahnya.(*)