Scroll Untuk Tutup Iklan
adv
Iklan Gambar

Pemkab Boalemo Gelontorkan Rp 13 Miliar untuk Infrastruktur Sanitasi, Pj. Bupati: Jangan Dianggap Remeh

UMGO
10
Penjabat Bupati Boalemo Dr. Sherman Moridu, S. Pd, MM saat peletakan batu pertama pembangunan infrastruktur program Inpres Sanitasi tahun 2024, didesa Dimito Kec. Wonosari, Rabu, 9/10/2024.

Kunjungi Juga Channel Kami

Google Icon Google News

DIGIMEDIA.ID – Dalam upaya meningkatkan kesejahteraan masyarakat dan menanggulangi permasalahan mendasar seperti stunting dan kemiskinan ekstrem, Pemerintah Kabupaten Boalemo resmi meluncurkan proyek pembangunan infrastruktur sanitasi.

Program yang digagas melalui Instruksi Presiden (Inpres) tahun 2024 ini ditandai dengan peletakan batu pertama oleh Penjabat Bupati Boalemo, Dr. Sherman Moridu, S. Pd, MM, di Desa Dimito, Kecamatan Wonosari, pada Rabu, 9 Oktober 2024.

Program infrastruktur sanitasi yang merupakan hasil kolaborasi antara Pemerintah Pusat dan Dinas PUPR serta Perkim Kabupaten Boalemo ini, berhasil mendapatkan alokasi anggaran sebesar Rp 13 miliar.

Video Otomatis 1 Jam - Agen809

Anggaran tersebut dialokasikan untuk membangun 621 unit jamban atau sarana sanitasi di beberapa desa yang tersebar di Kabupaten Boalemo.

Pembangunan jamban ini merupakan bagian penting dari kebijakan pemerintah yang bertujuan untuk meningkatkan akses masyarakat terhadap layanan sanitasi layak, yang pada akhirnya diharapkan mampu menurunkan angka stunting dan mengatasi kemiskinan ekstrem.

“Program ini tidak bisa dianggap remeh,” tegas Penjabat Bupati Sherman Moridu saat memberikan sambutan di acara peletakan batu pertama.

Menurut Sherman Moridu, pembangunan infrastruktur sanitasi tersebut sudah menjadi perhatian langsung dari Presiden Joko Widodo.

Sehingga, diterbitkanlah Instruksi Presiden yang menjadi dasar pelaksanaan program ini.

Jokowi menegaskan pentingnya penanganan masalah stunting dan sanitasi sebagai bagian dari prioritas nasional, terutama di daerah yang masih berjuang menghadapi kemiskinan ekstrem seperti Boalemo.

Ia juga menambahkan, peran pemerintah daerah, baik di tingkat kecamatan maupun desa, sangatlah penting dalam menyukseskan program ini.

“kami berharap kepada pemerintah kecamatan dan Pemerintah Desa dengan adanya pembangunan sanitasi ini, jangan dianggap remeh , tetapi ini sudah menjadi urusan wajib,” ujarnya.

Angka kemiskinan ekstrem dan stunting masih menjadi masalah serius di Kabupaten Boalemo.

Kurangnya akses terhadap sanitasi layak menjadi salah satu faktor yang memperburuk kondisi kesehatan masyarakat, terutama bagi anak-anak yang rentan terhadap penyakit akibat lingkungan yang tidak bersih.

Dengan adanya program pembangunan 621 jamban ini, diharapkan masyarakat di desa-desa yang tersebar di seluruh Boalemo bisa mendapatkan akses sanitasi yang lebih baik.

Program ini juga diharapkan bisa menjadi solusi jangka panjang dalam memutus rantai kemiskinan ekstrem.

Sanitasi yang memadai tidak hanya berdampak pada kesehatan, tetapi juga pada kualitas hidup secara keseluruhan.

Anak-anak yang tumbuh dalam lingkungan bersih memiliki peluang lebih besar untuk tumbuh sehat dan menghindari malnutrisi yang berujung pada stunting.

Tidak hanya sebagai program daerah, pembangunan sanitasi ini adalah salah satu contoh nyata sinergi antara pemerintah pusat dan daerah.

Alokasi anggaran sebesar Rp 13 miliar yang diberikan melalui Dinas PUPR dan Perkim Kabupaten Boalemo menunjukkan komitmen pemerintah pusat dalam mendorong pembangunan infrastruktur esensial di daerah-daerah yang membutuhkan.(*)

UMGO