DIGIMEDIA.ID – Balai Penerapan Standar Instrumen Pertanian (BSIP) Gorontalo baru-baru ini menggelar Focus Group Discussion (FGD) yang bertujuan untuk melakukan inventarisasi dan identifikasi kebutuhan standar instrumen pertanian, khususnya dalam produksi benih padi.
Diskusi ini berlangsung secara hybrid, mengundang berbagai narasumber dan peserta dari beragam kalangan, mencerminkan kepentingan luas dalam peningkatan mutu benih padi di provinsi ini.
Dr. Sumarni Panikkai, SP, M.Si, Kepala BSIP Gorontalo, berharap dapat memberikan pedoman yang jelas dan terukur bagi pengembangan industri pertanian, khususnya dalam produksi benih padi yang menjadi komoditas vital bagi petani di Gorontalo.
“Output yang diharapkan dari kegiatan ini adalah tersusunnya Dokumen Hasil Inventarisasi dan Identifikasi Standar Produksi Benih Padi,” ungkapnya dalam sambutannya.
Dihadiri oleh sejumlah pakar di bidang pertanian, termasuk Dr. Nandang Sunandar dari Balai Besar Penerapan Standar Instrumen Pertanian Bogor, yang berpartisipasi secara online, serta Dr. Estria Fury P dan Dr. Suprihanto dari Balai Besar Pengujian Standar Instrumen Padi.
Keterlibatan para pakar ini menambah bobot diskusi yang diharapkan bisa menghasilkan rekomendasi untuk peningkatan standar produksi benih.
Peserta FGD terdiri dari perwakilan Dinas Pertanian Kabupaten/Kota, akademisi, penangkar benih padi, dan berbagai pihak terkait lainnya.
Diskusi yang berlangsung hangat ini menunjukkan betapa pentingnya kolaborasi lintas sektoral dalam mengidentifikasi kebutuhan standar yang sesuai dengan kondisi dan tantangan yang dihadapi oleh petani di Gorontalo.
Salah satu poin penting yang dibahas adalah tantangan yang dihadapi petani dalam memperoleh benih berkualitas.
Perwakilan dari Dinas Pertanian Kabupaten Gorontalo menyampaikan bahwa banyak petani masih menggunakan benih yang tidak terstandarisasi, yang berpengaruh terhadap hasil panen mereka.
Oleh karena itu, penetapan standar yang jelas dan bisa diakses sangat dibutuhkan untuk meningkatkan produktivitas dan kualitas hasil pertanian.
Diskusi ini ditutup dengan penandatanganan dukungan oleh para peserta terhadap usulan Perumusan Standar Program Nasional (PNPS) Produksi Benih Sumber Padi Inbrida.(*)