Scroll Untuk Tutup Iklan
Ekonomi

BSIP Gorontalo Gelar FGD untuk Identifikasi Kebutuhan Standar Produksi Benih Padi

272
×

BSIP Gorontalo Gelar FGD untuk Identifikasi Kebutuhan Standar Produksi Benih Padi

Sebarkan artikel ini
BSIP Gorontalo Gelar FGD Identifikasi Kebutuhan Standar Instrumen Produksi Benih Padi.

DIGIMEDIA.ID – Balai Penerapan Standar Instrumen Pertanian (BSIP) Gorontalo baru-baru ini menggelar Focus Group Discussion (FGD) yang bertujuan untuk melakukan inventarisasi dan identifikasi kebutuhan standar instrumen pertanian, khususnya dalam produksi benih padi.

Diskusi ini berlangsung secara hybrid, mengundang berbagai narasumber dan peserta dari beragam kalangan, mencerminkan kepentingan luas dalam peningkatan mutu benih padi di provinsi ini.

Polda Gorontalo
pemda gorut
Adhan Dambea
Karate Junior
previous arrow
next arrow
Polda Gorontalo
pemda gorut
Adhan Dambea
Karate Junior
previous arrow
next arrow

Dr. Sumarni Panikkai, SP, M.Si, Kepala BSIP Gorontalo, berharap dapat memberikan pedoman yang jelas dan terukur bagi pengembangan industri pertanian, khususnya dalam produksi benih padi yang menjadi komoditas vital bagi petani di Gorontalo.

“Output yang diharapkan dari kegiatan ini adalah tersusunnya Dokumen Hasil Inventarisasi dan Identifikasi Standar Produksi Benih Padi,” ungkapnya dalam sambutannya.

Baca Juga  Bupati Nelson Siapkan 1.000 Rumah Tematik dengan Konsep Usaha Produktif

Dihadiri oleh sejumlah pakar di bidang pertanian, termasuk Dr. Nandang Sunandar dari Balai Besar Penerapan Standar Instrumen Pertanian Bogor, yang berpartisipasi secara online, serta Dr. Estria Fury P dan Dr. Suprihanto dari Balai Besar Pengujian Standar Instrumen Padi.

Keterlibatan para pakar ini menambah bobot diskusi yang diharapkan bisa menghasilkan rekomendasi untuk peningkatan standar produksi benih.

Peserta FGD terdiri dari perwakilan Dinas Pertanian Kabupaten/Kota, akademisi, penangkar benih padi, dan berbagai pihak terkait lainnya.

Diskusi yang berlangsung hangat ini menunjukkan betapa pentingnya kolaborasi lintas sektoral dalam mengidentifikasi kebutuhan standar yang sesuai dengan kondisi dan tantangan yang dihadapi oleh petani di Gorontalo.

Baca Juga  Cetak Sawah Baru, 70 Hektare Lahan di Desa Balayo Pohuwato Ditanami Varietas Unggul Mekonga

Salah satu poin penting yang dibahas adalah tantangan yang dihadapi petani dalam memperoleh benih berkualitas.

Perwakilan dari Dinas Pertanian Kabupaten Gorontalo menyampaikan bahwa banyak petani masih menggunakan benih yang tidak terstandarisasi, yang berpengaruh terhadap hasil panen mereka.

Oleh karena itu, penetapan standar yang jelas dan bisa diakses sangat dibutuhkan untuk meningkatkan produktivitas dan kualitas hasil pertanian.

Diskusi ini ditutup dengan penandatanganan dukungan oleh para peserta terhadap usulan Perumusan Standar Program Nasional (PNPS) Produksi Benih Sumber Padi Inbrida.(*)

Block
Ingin Konsultasi Masalah Server ??? Website???
Report
Security Metrics
Update
Fix vulnerabilities
Monitor
Systematic analyzing
Response
Reduce recovery time
UMGO