DIGIMEDIA.ID – Kuliah Kerja Dakwah (KKD) Universitas Muhammadiyah Gorontalo (UMGO) Angkatan XXVII resmi dibuka dengan tema Sinergitas Gizi dan Swasembada Pangan dalam Membangun Desa Menuju Indonesia Emas.
Acara ini diselenggarakan dengan tujuan memberikan bekal pengetahuan dan keterampilan bagi mahasiswa dan dosen pendamping dalam mengimplementasikan program pembangunan desa berbasis gizi dan kemandirian pangan.

Pembekalan yang dihadiri oleh 121 peserta, narasumber, dan pejabat tinggi universitas ini diadakan di Aula LPPM UMGO, Selasa (04/02/2025).
Dalam acara ini, para peserta diharapkan dapat memahami pentingnya keterpaduan antara sektor gizi dan pertanian dalam membangun desa yang sehat, mandiri, dan sejahtera.
Sinergi Gizi dan Swasembada Pangan
Ketua LPPM UMGO, Dr. Indri Afriani Yasin, dalam sambutannya menggarisbawahi bahwa peningkatan kualitas gizi dan swasembada pangan adalah dua aspek yang harus berjalan beriringan untuk mewujudkan pembangunan desa yang berkelanjutan.
“Melalui pembekalan ini, kami berharap para peserta dapat mengintegrasikan pengetahuan dan inovasi untuk menciptakan desa yang lebih sehat dan mandiri,” ujar Dr. Indri.
Pembekalan ini bertujuan untuk mempersiapkan para peserta dalam mengembangkan solusi praktis yang dapat diimplementasikan di desa-desa, guna menciptakan perubahan positif yang nyata bagi masyarakat.
Kata Wakil Rektor UMGO
Memang, untuk mendorong perubahan positif di desa, akademisi tutur memegang peranan yang sangat penting.
Dosen, bersama mahasiswa, diharapkan dapat berkontribusi secara langsung untuk mendukung transformasi desa melalui berbagai inisiatif yang bermanfaat bagi masyarakat.

Salah satu langkah konkret yang diambil adalah mengintegrasikan ilmu gizi dengan program swasembada pangan.
Sinergi ini diharapkan dapat membawa dampak signifikan terhadap kemajuan dan kesejahteraan masyarakat desa.
Melalui pengetahuan tentang gizi, masyarakat desa dapat dioptimalkan pola konsumsi pangan yang sehat dan bergizi, yang pada gilirannya akan meningkatkan kualitas hidup mereka.
Kegiatan ini, menurut Wakil Rektor I bidang akademik, Dr. Muh. Firyal Akbar, merupakan implementasi dari Tri Dharma Perguruan Tinggi.
Mahasiswa diberi kesempatan untuk terlibat langsung di lapangan, berbaur dengan masyarakat desa, serta mengenali potensi dan permasalahan yang ada.
Mereka tidak hanya menjadi pengamat, tetapi juga berperan aktif dalam memberikan solusi yang aplikatif bagi masalah-masalah yang dihadapi masyarakat.
“Sinergitas antara ilmu gizi dan swasembada pangan akan membawa dampak signifikan bagi kemajuan dan kesejahteraan masyarakat desa, menuju visi Indonesia Emas yang kita impikan,” ujarnya.(*)