DIGIMEDIA.ID – Sepinya Pasar Sentral Kota Gorontalo kian menjadi sorotan, Para pedagang mengeluhkan penurunan pendapatan akibat berkurangnya jumlah pembeli.
Salah satu penyebab utama yang disorot adalah maraknya pasar tumpah, yang memungkinkan pedagang berjualan di luar pasar utama dan menarik konsumen menjauh dari pusat perdagangan tradisional.
Penjabat (Pj) Gubernur Gorontalo, Rudy Salahuddin, menerima langsung keluhan dari para pedagang yang terdampak kondisi ini, saat melakukan pemantauan stok pangan di Pasar Sentral Kota Gorontalo, Kamis (13/2/2025).
Ia menegaskan perlunya evaluasi terhadap kebijakan yang mengizinkan keberadaan pasar tumpah, serta memastikan agar semua pedagang kembali terpusat di pasar utama.
“Kami minta kabupaten/kota nanti melihat kembali kebijakan yang ada selama ini, apakah harus membatasi pasar tumpah supaya mereka harus sama-sama lagi masuk ke pasar,” ungkap Rudy.
“Termasuk juga di pelelangan ikan ada pasar juga, itu banyak dikeluhkan tempat pelelangan ikan ternyata menjual komoditas yang lain dan ini cukup mengganggu para pedagang,” lanjutnya.
Sepinya Pasar Sentral Gorontalo tidak hanya disebabkan oleh keberadaan pasar tumpah, tetapi juga oleh beberapa faktor lain yang saling berkaitan.
Hilangnya terminal pasar setelah renovasi juga menyebabkan arus pembeli berkurang drastis karena angkutan umum tidak lagi menjadikan pasar sebagai titik utama pemberhentian.
Banyak masyarakat yang sebelumnya mudah mengakses pasar kini lebih memilih berbelanja di lokasi yang lebih dekat dengan jalur transportasi umum.
Perubahan pola belanja konsumen juga menjadi faktor penting. Masyarakat semakin terbiasa berbelanja di pasar modern, supermarket, dan melalui platform digital yang menawarkan kenyamanan lebih.
Selain itu, tempat pelelangan ikan yang seharusnya menjadi pusat transaksi perikanan berkembang menjadi pasar alternatif yang menjual berbagai kebutuhan sehari-hari, mengurangi daya tarik Pasar Sentral sebagai pusat perdagangan utama.
Maraknya lapak-lapak di pinggir jalan juga membuat pembeli lebih memilih lokasi yang lebih mudah dijangkau dibandingkan kios-kios di dalam pasar yang memerlukan biaya sewa lebih tinggi.
Pj Gubernur Rudy Salahuddin menegaskan bahwa pemerintah provinsi akan melakukan koordinasi dengan pemerintah kabupaten/kota untuk meninjau kembali kebijakan terkait pasar tumpah.
Ia berharap dapat menemukan solusi konkret untuk memastikan Pasar Sentral kembali ramai dan mendukung kesejahteraan pedagang.(*)