DIGIMEDIA.ID – “Tantangan era digital semakin kompleks,” tegas Dian Nugraha, Kepala Perwakilan Bank Indonesia Gorontalo, Saat berbicara di hadapan mahasiswa baru UMGO pada acara Pengenalan Studi Mahasiswa Baru (Pesmaba) UMGO 2024, Jumat (05/09/2024).
Penyampaian Kepala Perwakilan BI Gorontalo ini menyiratkan pesan penting tentang dinamika ekonomi digital yang kini menjadi bagian tak terpisahkan dari kehidupan masyarakat modern.
Dalam era di mana teknologi merasuki segala aspek perekonomian, peran mahasiswa sebagai agen perubahan semakin krusial.
Menurut Dian, Penting untuk memahami transformasi perekonomian yang didorong oleh digitalisasi, terutama dalam sistem pembayaran dan transaksi keuangan.
“Digitalisasi perekonomian dan transaksi keuangan memudahkan masyarakat melakukan kegiatan perekonomian. Namun, akselerasi ini juga membawa tantangan baru yang harus dihadapi,” paparnya.
Perubahan cepat dalam lanskap ekonomi digital bukan tanpa risiko. Dian menekankan perlunya kebijakan yang lebih kuat, terutama dalam manajemen risiko dan menjaga stabilitas sistem pembayaran.
Bank Indonesia, menurutnya, telah mengambil langkah signifikan dengan menghadirkan inisiatif seperti Quick Response Code Indonesian Standard (QRIS), yang telah menjadi tulang punggung digitalisasi transaksi di Indonesia sejak 2020.
Dengan target ambisius mencapai 2,5 miliar transaksi dan 55 juta pengguna pada tahun 2024, QRIS diharapkan mampu memperluas jangkauan transaksi digital domestik.
Hal ini tak hanya memberikan kemudahan bagi masyarakat, tetapi juga mendorong pertumbuhan ekonomi yang lebih inklusif dan berkelanjutan.
Lebih lanjut, Dian menyebutkan bahwa peran Bank Indonesia sebagai bank sentral adalah memastikan stabilitas nilai rupiah, sistem pembayaran, dan sistem keuangan.
“Stabilitas ini adalah fondasi bagi pertumbuhan ekonomi yang berkelanjutan, dan digitalisasi menjadi salah satu pilar utama dalam upaya tersebut,” jelasnya.
Dian juga mengajak mahasiswa untuk tidak hanya menjadi konsumen teknologi, tetapi juga ikut berkontribusi dalam ekosistem digital dengan mengimplementasikan ekonomi digital dalam kehidupan sehari-hari.
“Kami berharap mahasiswa dapat mendukung perkembangan ekonomi digital ini dan berperan aktif dalam transformasi yang sedang berlangsung,” pungkasnya.
Di tengah derasnya arus digitalisasi, peran pendidikan dalam membekali mahasiswa dengan pemahaman yang mendalam tentang ekonomi digital tak dapat diabaikan.
Kesadaran tentang tantangan dan peluang dalam era digital ini adalah kunci dalam menjaga keberlanjutan pertumbuhan ekonomi di masa depan.(*)