Scroll Untuk Tutup Iklan
adv
Iklan Gambar

Ekspor Kayu Pellet dari Pohuwato Capai 376 Ribu Ton, Gusnar Minta Perusahaan Serap Tenaga Lokal

UMGO
10
Ekspor 10.000 ton kayu pellet di Pelabuhan Lalape, Kecamatan Popayato Timur, Kabupaten Pohuwato, Selasa (13/5/2025). Foto – Isam Diskominfotik

Kunjungi Juga Channel Kami

Google Icon Google News

DIGIMEDIA – Gubernur Gorontalo Gusnar Ismail bersama Wakil Gubernur Idah Syahidah Rusli Habibie secara resmi melepas ekspor 10.000 ton kayu pellet dari Pelabuhan Lalape, Kecamatan Popayato Timur, Kabupaten Pohuwato, Selasa (13/5/2025).

Kayu pellet yang diproduksi oleh PT. Biomasa Jaya Abadi itu dikirim ke dua negara tujuan utama, yakni Jepang dan Korea Selatan.

Ekspor ini menjadi bagian dari pencapaian besar perusahaan tersebut selama empat tahun terakhir. Sejak beroperasi, PT. Biomasa Jaya Abadi telah melakukan 34 kali pengiriman dengan total volume ekspor mencapai 376.271 ton.

Video Otomatis 1 Jam - Agen809

Nilai ekonomis dari keseluruhan ekspor itu mencapai 52 juta dolar AS atau setara Rp780 miliar.

“Ini sebuah hasil yang berpengaruh, sangat signifikan terhadap perekonomian Gorontalo,” ujar Gubernur Gusnar dalam wawancara usai pelepasan ekspor.

Ia menyebut, kehadiran investasi seperti ini penting untuk mendorong pertumbuhan ekonomi daerah, terutama di kawasan barat Provinsi Gorontalo.

Gubernur juga menyoroti pentingnya kolaborasi antara pemerintah, masyarakat, dan perusahaan dalam menjaga keberlangsungan investasi.

Salah satu hal yang menjadi perhatiannya adalah aspek keberlanjutan lingkungan dan pemberdayaan tenaga kerja lokal.

“Kami mengharapkan ekosistem daripada investasi ini harus berjenjang, yaitu kerja sama antara pemerintah, masyarakat, dan juga perusahaan itu sendiri,” kata Gusnar yang juga pernah mengajar di Lemhanas RI.

Gusnar menekankan agar perusahaan memperhatikan keseimbangan antara eksploitasi dan konservasi. Menurutnya, jumlah pohon yang ditebang harus sebanding dengan yang ditanam kembali.

Selain itu, rekrutmen tenaga kerja lokal harus menjadi prioritas agar manfaat investasi benar-benar dirasakan oleh masyarakat sekitar.(*/Hardiyanti)

UMGO