Scroll Untuk Tutup Iklan
Pendidikan

Bangun Kemandirian Ekonomi Warga Binaan, UMGO Luncurkan Program Pelatihan Budidaya Lobster di LAPAS Gorontalo

417
×

Bangun Kemandirian Ekonomi Warga Binaan, UMGO Luncurkan Program Pelatihan Budidaya Lobster di LAPAS Gorontalo

Sebarkan artikel ini
Rektor UMGO Abd. Kadim Masaong saat meninjau Proses Budidaya Lobster.

DIGIMEDIA.ID – “Kami ingin memberikan bekal yang berguna sebelum mereka kembali ke masyarakat. Lobster air tawar adalah produk kuliner yang sangat disukai dan memiliki potensi pasar yang menjanjikan.” kata Dr. Dewi Shinta Achmad, Ketua Prodi Akuakultur UMGO, saat turun observasi dan sosialisasi di Lapas IIA Gorontalo.

Lembaga pemasyarakatan (lapas) bukan hanya tempat untuk menjalani hukuman, tetapi juga ruang untuk pembinaan dan perbaikan diri.

Masyarakat seringkali memberikan stigma negatif terhadap mantan narapidana, yang membuat mereka sulit mendapatkan pekerjaan dan kembali berintegrasi.

Saat ini kapasitas hunian LAPAS Kelas II A Gorontalo telah meningkat menjadi 600 orang, jauh melebihi batas ideal yang dapat dikelola.

Dalam kondisi seperti ini, pengembangan keterampilan menjadi sangat penting untuk mempersiapkan warga binaan menghadapi tantangan kehidupan setelah masa tahanan.

Disisi lain, bagi dunia pendidikan, Pengabdian kepada masyarakat merupakan salah satu pilar penting dalam menciptakan perubahan positif di lingkungan sekitar, terutama bagi mereka yang terpinggirkan.

Sehingga Program Studi Akuakultur Universitas Muhammadiyah Gorontalo (UMGO) berinisiatif untuk melaksanakan pelatihan budidaya lobster air tawar di LAPAS Kelas II A Gorontalo, yang dipimpin oleh Dr. Dewi Shinta Achmad.

Kegiatan ini diharapkan tidak hanya memberikan keterampilan baru, tetapi juga membuka peluang ekonomi yang menjanjikan.

Budidaya lobster air tawar merupakan peluang bisnis yang dapat dilakukan dalam skala kecil, menjadi bekal bagi warga binaan setelah mereka kembali ke masyarakat.

Pelaksanaan program ini didanai oleh Kemendikbudristek melalui hibah pengabdian berbasis masyarakat tahun 2024, dengan judul “Penerapan Blue Economy untuk Meningkatkan Produksi Lobster Air Tawar melalui Efisiensi Pemberian Pakan Alami.”

Tidak hanya bertujuan untuk memberikan pelatihan teknis, tetapi juga untuk menerapkan konsep ekonomi berkelanjutan yang dapat memberikan dampak jangka panjang bagi warga binaan.

Budidaya lobster air tawar dipilih karena kemudahan dalam pelaksanaannya, bahkan dalam skala kecil.

Warga binaan dapat memanfaatkan ruang yang ada di lapas untuk budidaya, sehingga mereka dapat menghasilkan produk yang tidak hanya bermanfaat bagi diri mereka sendiri tetapi juga untuk pasar luar setelah mereka menyelesaikan masa tahanan.

“Program ini membuka peluang ekonomi yang menjanjikan bagi warga binaan. Kami berharap mereka bisa menerapkan ilmu yang didapat untuk memulai usaha setelah kembali ke masyarakat,” tambah Dr. Dewi.

Selain meningkatkan keterampilan, program ini juga bertujuan untuk mengubah stigma negatif yang seringkali melekat pada mantan narapidana.

Dengan memberi mereka keahlian dan kesempatan untuk berwirausaha, diharapkan masyarakat dapat melihat warga binaan dengan cara yang lebih positif.

“Kami berharap dengan pelatihan ini, warga binaan dapat meningkatkan kepercayaan diri mereka dan membuktikan bahwa mereka mampu berkontribusi secara positif bagi masyarakat,” pungkas Dr. Dewi.(*)

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

UMGO

Maaf, Halaman ini Tidak Bsa Di Copy