Scroll Untuk Tutup Iklan
Pendidikan

Bakal Kerjasama dengan Kemenag Gorontalo, BI Siapkan Materi Ajar Ekonomi Syariah untuk Madrasah

246
×

Bakal Kerjasama dengan Kemenag Gorontalo, BI Siapkan Materi Ajar Ekonomi Syariah untuk Madrasah

Sebarkan artikel ini
Plh. Kepala Kantor Wilayah Kementerian Agama (Kanwil Kemenag) Provinsi Gorontalo H. Masjrul Janto Usman bersama Staff Bidang Pendidikan Madrasah, saat berada di Kantor BI Gorontalo.

DIGIMEDIA.ID – Bank Indonesia terus memperkuat pengembangan ekonomi dan keuangan syariah dengan menyasar institusi pendidikan keagamaan seperti madrasah.

Langkah ini sejalan dengan penerapan Kurikulum Merdeka yang memberikan keleluasaan bagi guru untuk menyusun bahan ajar sendiri.

Polda Gorontalo
pemda gorut
Adhan Dambea
Karate Junior
previous arrow
next arrow
Polda Gorontalo
pemda gorut
Adhan Dambea
Karate Junior
previous arrow
next arrow

Dalam konteks ini, Bank Indonesia dan Kementerian Agama melihat peluang untuk mengintegrasikan literasi ekonomi syariah ke dalam pembelajaran di madrasah.

Dalam sebuah diskusi yang berlangsung di ruang Otanaha Bank Indonesia Gorontalo, Plh. Kepala Kantor Wilayah Kementerian Agama Provinsi Gorontalo, H. Masjrul Janto Usman, menegaskan bahwa setiap program yang ditawarkan Bank Indonesia memiliki manfaat besar bagi madrasah.

Salah satu program yang menjadi fokus adalah kurikulum Cinta Bangga Paham (CBP) Rupiah yang diharapkan dapat dikolaborasikan dengan materi yang telah disiapkan oleh Bank Indonesia.

Masjrul menyatakan bahwa 29 madrasah di Gorontalo saat ini telah menerapkan Kurikulum Merdeka, sehingga memungkinkan guru untuk memasukkan bahan ajar ekonomi syariah dengan lebih fleksibel.

Penyusunan modul menjadi langkah awal sebelum materi ekonomi syariah dimasukkan dalam kurikulum madrasah.

Masjrul menekankan bahwa modul ini akan mengakomodasi bahan ajar yang telah disiapkan oleh Bank Indonesia, kemudian disesuaikan dengan kebutuhan pembelajaran di madrasah.

Baca Juga  Magang Di Sulsel, Mahasiswa UMGO Belajar Mengelola Hutan untuk Kesejahteraan Masyarakat

Materi tersebut nantinya dapat diajarkan dalam mata pelajaran IPS, Ekonomi, serta mata pelajaran lain yang relevan pada jenjang kelas X, XI, dan XII.

“Baiknya kita menyusun modul terlebih dahulu, karena di dalamnya materi yang isi materinya akan mengambil bahan ajar yang telah disiapkan oleh Bank Indonesia, tinggal dikolaborasikan sesuai kebutuhan,” ungkapnya Masjrul, Senin, 10 Februari 2025.

Bank Indonesia juga didorong untuk melakukan sosialisasi ekonomi digital di madrasah-madrasah di Gorontalo.

Hal ini mencakup edukasi mengenai akseptasi pembayaran digital, seperti QRIS dan BIFast, yang dianggap relevan dalam membentuk pemahaman siswa terhadap sistem keuangan modern.

Selain itu, Kemenag Gorontalo mendukung penuh inisiatif literasi ekonomi syariah dan akan membentuk Kelompok Kerja (Pokja) untuk menindaklanjuti program-program yang telah disepakati.

Penerapan ekonomi syariah di madrasah membawa sejumlah keuntungan, terutama dalam membentuk karakter siswa yang memahami konsep ekonomi berlandaskan prinsip Islam.

Melalui pengajaran ini, siswa dapat mengenal sistem keuangan yang berbasis keadilan dan transparansi, seperti zakat, wakaf, serta skema bagi hasil yang berbeda dengan sistem perbankan konvensional.

Selain itu, pemahaman terhadap ekonomi syariah juga dapat membuka peluang kewirausahaan berbasis syariah di kalangan pelajar madrasah.

Baca Juga  91 TK dan PAUD di Kabupaten Gorontalo Kini Berstatus Negeri

Namun, pemahaman sebagian masyarakat terhadap ekonomi syariah masih menjadi tantangan tersendiri.

Bagi sebagian orang, ekonomi syariah berarti menolak riba dalam bentuk apa pun, sehingga ada pandangan bahwa segala bentuk sistem keuangan yang berbasis bunga bertentangan dengan syariah.

Sementara itu, ada pula yang melihat ekonomi syariah sebagai sistem yang lebih fleksibel dengan prinsip-prinsip moral yang dapat diadaptasi dalam sistem keuangan modern.

Perbedaan pemahaman ini bisa saja menjadi kendala dalam implementasi ekonomi syariah di berbagai sektor, termasuk di madrasah.

Ekonomi syariah pada dasarnya adalah sistem ekonomi yang menolak praktik riba, gharar, dan maisir, serta menekankan keadilan dalam transaksi keuangan.

Prinsip-prinsip ini tidak bertentangan dengan sistem ekonomi modern, melainkan melengkapi dengan pendekatan yang lebih etis dan berkelanjutan.

Sinergi antara Bank Indonesia dan Kementerian Agama, madrasah di Gorontalo diharapkan dapat menjadi pionir dalam pendidikan ekonomi syariah yang aplikatif dan relevan di era digital.

“Intinya bahwa kami mendukung ketiga program yang ditawarkan Bank Indonesia,” tandasnya.(*)

Block
Ingin Konsultasi Masalah Server ??? Website???
Report
Security Metrics
Update
Fix vulnerabilities
Monitor
Systematic analyzing
Response
Reduce recovery time
UMGO