Ganjar Anjlok, Banyak Pendukung Jokowi dan PDI-P Beralih ke Prabowo
DIGIMEDIA.ID – Pasangan calon presiden dan wakil presiden nomor urut 2, Prabowo Subianto-Gibran Rakabuming, menjadi favorit dalam survei terbaru yang dilakukan oleh Litbang Kompas.
Mereka berhasil mengungguli pasangan nomor urut 3, Ganjar Pranowo-Mahfud MD, yang mengalami penurunan elektabilitas yang signifikan.
Survei yang berlangsung pada 29 November-4 Desember 2023 ini menunjukkan bahwa Prabowo-Gibran mendapatkan dukungan sebesar 39,3 persen dari responden yang telah menentukan pilihan.
Angka ini naik dari survei sebelumnya pada Agustus 2023 yang hanya 31,3 persen.
Sementara itu, Ganjar-Mahfud hanya mendapatkan dukungan sebesar 15,3 persen, turun drastis dari 34,1 persen pada survei Agustus 2023.
Pasangan ini kalah jauh dari pasangan nomor urut 1, Anies Baswedan-Muhaimin Iskandar, yang mendapatkan dukungan sebesar 16,7 persen.
Peneliti Litbang Kompas Bambang Setiawan mengatakan, salah satu faktor yang menyebabkan merosotnya elektabilitas Ganjar adalah pergeseran dukungan,-
Dari pemilih Partai Demokrasi Indonesia Perjuangan (PDI-P) dan pemilih Joko Widodo-Ma’ruf Amin pada Pilpres 2019.
“Melebarnya jarak elektabilitas Ganjar dari Prabowo tak lepas dari pergeseran dukungan yang terjadi pada pemilih PDI-P dan pemilih Jokowi,” kata Bambang, sebagaimana dikutip dari Kompas.id.
Bambang menjelaskan, survei menemukan bahwa soliditas pemilih PDI-P yang mendukung Ganjar berkurang dari 60,6 persen menjadi 40,7 persen.
Sebaliknya, pemilih PDI-P yang mendukung Prabowo meningkat dari 22,1 persen menjadi 35,1 persen.
Hal yang sama juga terjadi pada pemilih Jokowi. Survei menunjukkan bahwa mayoritas bekas pendukung Jokowi saat ini memilih Prabowo dengan angka 29,8 persen, sedangkan hanya 27,4 persen yang mendukung Ganjar.
Bambang menambahkan, Prabowo juga mendapat keuntungan dari dukungan putra Presiden Jokowi, Gibran Rakabuming Raka, sebagai calon wakil presiden.
Gibran dinilai mampu menarik simpati dari pemilih muda dan pemilih urban.
“Prabowo juga mendapat aliran suara terbesar dari kelompok yang pada Pemilu 2019 tidak menggunakan hak pilih,” ujar Bambang.
Survei ini melibatkan 1.364 responden yang dipilih secara acak menggunakan metode pencuplikan sistematis bertingkat di 38 provinsi di Indonesia.
Survei ini memiliki tingkat kepercayaan 95 persen dan margin of error lebih kurang 2,65 persen.***