DIGIMEDIA.ID – Dinas Kesehatan Provinsi Gorontalo meraih prestasi nasional dalam hal capaian Skrining Penyakit Tidak Menular (PTM) pada penduduk usia 15 tahun ke atas.
Data terbaru, per tanggal 17 Oktober 2023, menunjukkan Provinsi Gorontalo menduduki peringkat pertama dalam pencatatan capaian melalui Sistem Informasi Penyakit Tidak Menular (SIPTM) dan Aplikasi Sehat Indonesiaku (ASIK).
Dari target sebanyak 646.391 individu yang harus menjalani skrining, sekitar 55,93% atau 361.502 orang telah menjalani proses skrining PTM.
Kepala Dinas Kesehatan Provinsi Gorontalo, dr. Anang S. Otoluwa, menekankan pentingnya deteksi dini PTM dalam upaya menekan angka kematian dini.
Deteksi penyakit yang dini memungkinkan penderita untuk mendapatkan perawatan yang tepat dan berkelanjutan sejak awal.
Anang menyatakan, “Masyarakat tidak perlu menunggu hingga sakit untuk bertindak, Mereka dapat mengambil langkah-langkah pencegahan dan pemeriksaan lebih lanjut.”
Penyakit tidak menular menjadi masalah serius di dunia, termasuk di Indonesia. Setiap tahun, kasus PTM terus meningkat seiring dengan meningkatnya faktor risiko seperti pola makan tidak sehat, merokok, dan rendahnya aktivitas fisik.
Hasil dari Riset Kesehatan Dasar (Riskesdas) 2018 yang dilakukan oleh Kementerian Kesehatan menunjukkan bahwa hanya 3 dari 10 kasus PTM terdeteksi.
Ia mencatat, “Provinsi Gorontalo bahkan masuk dalam 10 besar provinsi dengan kasus Penyakit Tidak Menular berdasarkan Riskesdas 2018, dan beberapa kasus PTM terjadi pada usia muda.”
Dalam rangka deteksi dini PTM, pemeriksaan skrining menjadi sangat penting. Berbagai kegiatan skrining PTM melibatkan pemeriksaan antropometri, pengukuran tekanan darah, pemeriksaan kadar gula darah, serta pemeriksaan tajam penglihatan dan pendengaran.
Selain itu, bagi wanita usia 30-50 tahun yang sudah menikah, dilakukan pemeriksaan IVA (Inspeksi Visual Asam Asetat) dan SADANIS (Pemeriksaan Deteksi Dini Kanker Serviks).(*)