DIGIMEDIA.ID – Dalam upaya mendukung kesejahteraan nelayan, Pemerintah Provinsi Gorontalo memberikan dukungan finansial dengan menanggung premi asuransi bagi 496 nelayan pada tahun 2023.
Jumlah ini mengalami sedikit penurunan dibandingkan dengan tahun sebelumnya, dimana pada tahun lalu sebanyak 597 nelayan mendapatkan manfaat serupa.
Penyerahan simbolis kartu asuransi kepada nelayan dilakukan oleh Penjabat Gubernur Gorontalo, Ismail Pakaya, dalam acara Rapat Evaluasi Sertifikat Hak Atas Tanah (SeHAT) dan Asuransi Nelayan di Hotel Grand Q, Kota Gorontalo pada Senin (14/8/2023)
Dalam kesempatan tersebut, Penjabat Gubernur Ismail Pakaya mengungkapkan keterbatasan anggaran yang ada.
“Pembayaran premi asuransi bagi nelayan masih terbilang kecil. Dengan alokasi APBD sebesar Rp1,7 triliun, kita harus memastikan penggunaan anggaran yang proporsional untuk membiayai berbagai program pemerintah,” jelasnya.
Ia juga memaparkan alokasi anggaran untuk sektor lainnya, seperti gaji dan operasional, pendidikan, kesehatan, serta infrastruktur.
Lebih lanjut, Ismail Pakaya berharap bahwa program asuransi bagi nelayan ini dapat berlanjut secara mandiri pada tahun-tahun berikutnya.
Pemerintah Provinsi Gorontalo berupaya memberikan stimulus awal sebagai jaminan saat para nelayan melaut.
“Dengan premi hanya sebesar Rp20 ribu per bulan, manfaatnya sangat besar bagi nelayan. Bahkan, sebanding dengan biaya rokok sehari-hari,” ujarnya.
Kadis Kelautan dan Perikanan Gorontalo, Sila Botutihe, turut memberikan penjelasan mengenai sejarah program asuransi bagi nelayan.
Ia menyebutkan bahwa program ini sudah dimulai sejak tahun 2016 hingga 2019 dengan kerjasama antara Kementerian Kelautan dan Perikanan RI serta PT Jasindo Gorontalo.
“Totalnya mencapai 17.273 nelayan yang mendapatkan manfaat asuransi pada periode tersebut,” ungkap Sila.
Sila juga mengungkapkan bahwa program ini sempat terhenti pada tahun 2020 dan 2021 akibat pandemi COVID-19.
Namun, Pemerintah Provinsi Gorontalo tetap berkomitmen untuk memberikan perlindungan kepada nelayan.
Pada tahun 2022, program asuransi dilanjutkan dengan melayani 597 nelayan, dan pada tahun 2023, sebanyak 496 nelayan mendapatkan manfaat ini.
“Total keseluruhan mencapai 1.093 nelayan yang terlindungi oleh program asuransi ini,” tambahnya.
Program asuransi ini mendapatkan apresiasi yang tinggi dari nelayan. Manfaatnya sangat nyata, terutama dalam hal klaim akibat kecelakaan kerja yang menyebabkan cacat permanen.
Nelayan yang mengalami kecelakaan dapat menerima klaim hingga Rp70 juta per orang, sementara bagi keluarga nelayan yang meninggal dunia, klaim sebesar Rp40 juta dapat diterima.
Ini menjadi langkah konkret dalam mendorong keberlanjutan dan kesejahteraan nelayan di Provinsi Gorontalo.(*)