DIGIMEDIA.ID – Lembaga Pemasyarakatan Perempuan Kelas III Gorontalo terus mendorong Warga Binaan Pemasyarakatan (WBP) untuk tetap produktif dan kreatif melalui program pembinaan kemandirian sulam karawo/kerawang, Jumat (17/11/2023).
Program pembinaan ini bertujuan untuk memberikan keterampilan dan pengetahuan kepada WBP agar mereka bisa produktif dan mandiri saat kembali ke masyarakat.
WBP yang terlibat dalam program ini telah mengikuti pelatihan-pelatihan bersertifikat yang bekerja sama dengan berbagai pihak,-
Seperti Dinas Tenaga Kerja dan Transmigrasi Kabupaten Gorontalo, Loka Latihan Kerja Kota Gorontalo, dan pihak ketiga lainnya.
Menyulam karawo bukanlah hal yang mudah. Prosesnya terdiri dari tiga tahap, yaitu iris-cabut kain, menyulam, dan finishing.
Setiap tahap membutuhkan ketelitian, kehati-hatian, dan kesabaran. WBP yang menyulam karawo bisa menghasilkan dua sampai tiga motif dalam sehari.
Sebelumnya, di tempat berbeda Ketua Dekranasda Provinsi Gorontalo, Fima Agustina mendorong para perajin karawo agar memiliki jiwa dagang dan ownership.
Ia menyarankan para perajin untuk memanfaatkan media sosial sebagai sarana promosi dan pemasaran hasil karya mereka.
“Harapan untuk para perajin ini adalah harus terus menggali kreativitas, Zaman sekarang semakin canggih, promosikan hasil karya masing-masing bisa melalui media sosial..”
“Selain jiwa dagang juga harus ada jiwa ownership. Para perajin juga harus berani tampil (di depan), karena keberadaan kalian paling penting di karawo ini,” ujar Fima Agustina, Saat kunjungannya di sentra karawo Al-Fazza di Desa Leboto, Gorontalo Utara***