Scroll Untuk Tutup Iklan
Ekonomi

Musim Kemarau, Dorong Kenaikan Harga Beras di Gorontalo

3191
×

Musim Kemarau, Dorong Kenaikan Harga Beras di Gorontalo

Sebarkan artikel ini
Illustrasi

DIGIMEDIA.ID – Harga beras di Provinsi Gorontalo mengalami lonjakan cukup tinggi. Dari sebelumnya sekitar Rp550 ribu per koli atau 50 kilogram, kini telah naik menjadi Rp650 ribu per koli.

Kenaikan harga beras ini disebabkan oleh musim kemarau panjang yang melanda. Petani terpaksa menaikkan harga beras mereka karena produksi padi yang mereka hasilkan mengalami penurunan signifikan.

Polda Gorontalo
pemda gorut
Adhan Dambea
Karate Junior
previous arrow
next arrow
Polda Gorontalo
pemda gorut
Adhan Dambea
Karate Junior
previous arrow
next arrow

“Sangat disayangkan kami harus menaikkan harga beras untuk mengatasi biaya BBM yang semakin tinggi yang kami keluarkan. Para petani harus bersaing untuk mendapatkan air untuk mengairi sawah mereka,” ungkap Usman.

Baca Juga  Hari Pertama Ngantor Sebagai Wagub Gorontalo, Apa saja Kegiatan Ibu Idah

“Padi yang baru kami tanam baru berumur 1 bulan dan masih membutuhkan banyak air. Jika pasokan air tidak mencukupi, hasil panen akan berkurang,” tambahnya.

Seorang pedagang Gorontalo, yaya juga mengatakan bahwa harga beras saat ini telah mencapai sekitar Rp650 ribu per koli. Kenaikan harga ini telah terjadi sejak pekan lalu.

Baca Juga  BPOM Gorontalo Dorong UMKM Urus Izin Edar Untuk Tingkatkan Daya Saing

“Harga beras naik, Alhamdulillah, sementara permintaan tetap tinggi, Mungkin karena musim kemarau jadi ada kelangkaan beras,” ungkap pedagang tersebut.

Jika permintaan terus tinggi atau bahkan meningkat, sementara produksi padi terus menurun akibat kemarau, maka tekanan pada pasokan beras dapat menyebabkan peningkatan harga yang lebih lanjut.(*)

Block
Ingin Konsultasi Masalah Server ??? Website???
Report
Security Metrics
Update
Fix vulnerabilities
Monitor
Systematic analyzing
Response
Reduce recovery time

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *


UMGO