DIGIMEDIA.ID – Kabupaten Boalemo kembali menjadi tuan rumah bagi mahasiswa Universitas Muhammadiyah Gorontalo (UMGO) yang akan melaksanakan Kuliah Kerja Dakwah (KKD).
Penjabat Sekretaris Daerah Boalemo, Syafrudin Lamusu menerima secara resmi mahasiswa KKD angkatan 27 di ruang vicon Kantor Bupati, Jumat (07/02/2025).
Dalam kesempatan tersebut, Syafrudin menegaskan pentingnya peran mahasiswa dalam membantu pemerintah daerah, terutama dalam mendukung program swasembada pangan.
Syafrudin Lamusu menyampaikan apresiasi kepada UMGO atas penempatan mahasiswa KKD di Boalemo.
Para mahasiswa UMGO ini akan disebar di tiga kecamatan, yakni Tilamuta, Botumoito, dan Wonosari.
Sehingga pemerintah berharap ada kontribusi nyata bagi masyarakat, terutama dalam sektor pertanian dan ketahanan pangan.
Mahasiswa sebagai Penggerak Kesadaran Masyarakat
Program swasembada pangan merupakan salah satu prioritas utama Pemkab Boalemo.
Wilayah ini memiliki potensi besar dalam sektor pertanian, sehingga Mahasiswa KKD UMGO diharapkan mampu menjembatani kesenjangan ini dengan memberikan edukasi kepada masyarakat.
“Kami juga berharap kepada mahasiwa KKD, bagaimana bisa mengajak masyarakat untuk mendukung Program Pemerintah, Khususnya swasembada Pangan,” ujar Syafrudin.
Menurutnya, mahasiswa sebagai agen perubahan memiliki potensi besar untuk membantu pemerintah dalam menyukseskan program ketahanan pangan di daerah.

Dengan kehadiran mereka di tengah masyarakat, diharapkan ada transfer ilmu dan inovasi dalam pengelolaan sumber daya pangan yang lebih efisien dan berkelanjutan.
Lebih lanjut, Syafrudin menegaskan bahwa swasembada pangan bukan hanya tanggung jawab pemerintah, tetapi juga membutuhkan partisipasi aktif dari seluruh elemen masyarakat, termasuk mahasiswa.
Kolaborasi dengan Pemerintah dan Masyarakat
Syafrudin mengajak mahasiswa peserta Kuliah Kerja Dakwah (KKD) untuk berperan aktif dalam mendukung program pemerintah, khususnya di sektor swasembada pangan.
Menurutnya, mahasiswa sebagai agen perubahan memiliki potensi besar untuk membantu pemerintah dalam menyukseskan program ketahanan pangan di daerah.
Dengan kehadiran mereka di tengah masyarakat, diharapkan ada transfer ilmu dan inovasi dalam pengelolaan sumber daya pangan yang lebih efisien dan berkelanjutan.
Lebih lanjut, Syafrudin menegaskan Dengan keahlian dalam bidang komunikasi, sosiologi, dan ilmu pemerintahan, mahasiswa FIS dinilai mampu menjadi jembatan antara kebijakan pemerintah dan masyarakat.
Program KKD sendiri bertujuan untuk mendekatkan mahasiswa dengan masyarakat melalui kegiatan pengabdian yang relevan dengan kebutuhan daerah. Dengan adanya dukungan dari mahasiswa, diharapkan program pemerintah dalam mencapai swasembada pangan bisa lebih cepat terealisasi.
Dampak Jangka Panjang dari KKD UMGO di Boalemo
Keberadaan mahasiswa KKD UMGO diharapkan dapat meninggalkan dampak positif yang berkelanjutan.
Selain peningkatan kesadaran masyarakat akan pentingnya swasembada pangan, program ini juga bisa menjadi wadah bagi mahasiswa untuk mengaplikasikan ilmu yang mereka pelajari secara langsung di lapangan.
Jika sinergi antara mahasiswa, pemerintah daerah, dan masyarakat dapat terjalin dengan baik, bukan tidak mungkin Boalemo akan menjadi salah satu daerah percontohan dalam ketahanan pangan di Gorontalo.
Langkah-langkah kecil yang dilakukan mahasiswa KKD saat ini bisa menjadi fondasi bagi perubahan besar di masa depan.
Sebagai penutup, Syafrudin Lamusu kembali menegaskan harapannya agar mahasiswa KKD UMGO tidak hanya sekadar menjalankan program akademik, tetapi benar-benar menjadi motor penggerak perubahan di tengah masyarakat.
“Kami percaya bahwa mahasiswa bisa menjadi agen perubahan. Dengan ilmu dan semangat yang mereka miliki, kami yakin Boalemo bisa semakin maju dalam sektor pertanian dan ketahanan pangan,” pungkasnya.(*)