DIGIMEDIA.ID – Harga gula pasir di Provinsi Gorontalo melonjak hingga Rp 20.000 per kilogram, melampaui rata-rata harga nasional yang sudah berada di angka Rp 18.365/kg pada minggu pertama Maret 2025.
Angka ini juga jauh di atas Harga Acuan Penjualan (HAP) yang ditetapkan pemerintah sebesar Rp 17.500/kg.
Sekretaris Daerah Provinsi Gorontalo, Sofian Ibrahim, menyatakan bahwa pemerintah akan melakukan konsolidasi dengan Perum Bulog serta distributor guna memastikan ketersediaan stok, kestabilan harga, serta mencegah adanya praktik penimbunan.
“Kemarin Ibu Wagub juga turun bersama timnya untuk memantau harga, dan gula menjadi salah satu komoditas yang menjadi perhatian Pemprov Gorontalo,” ujar Sofian usai menghadiri Rapat Koordinasi Inflasi Daerah yang membahas dampak cuaca ekstrem, Senin (10/3/2025), di ruang Oval, Gubernuran Gorontalo.
Sofian juga menambahkan bahwa jadwal pemantauan langsung ke distributor tengah direncanakan guna memastikan pasokan mencukupi serta untuk menekan kemungkinan adanya spekulasi harga di tingkat pedagang.
Kenaikan harga gula di Gorontalo ini turut berkontribusi terhadap kenaikan Indeks Perkembangan Harga (IPH) yang pada minggu pertama Maret 2025 tercatat mencapai 3,85 persen.
Selain gula, komoditas lain yang menjadi penyumbang utama kenaikan IPH di Gorontalo adalah cabai rawit, cabai merah, dan bawang merah.