DIGIMEDIA.ID – Kota Gorontalo terus memperkuat komitmennya dalam mewujudkan pembangunan berkelanjutan dengan menjadi salah satu daerah percontohan (pilot project) untuk implementasi Sustainable Development Goals (SDGs).
Langkah ini ditandai dengan penandatanganan perjanjian kerja sama (PKS) antara Pemerintah Kota Gorontalo, Kementerian Perencanaan Pembangunan Nasional/Bappenas, dan GIZ Indonesia, di Gedung Bappenas, Jakarta, Selasa (17/09/2024).
Proyek ini merupakan bagian dari program kerja sama antara Indonesia dan Jerman yang bertajuk Strengthening Capacities For Policy Planning For The Implementation Of The 2030 Agenda In Indonesia And In The Global South (SDGs SSTC) Fase II.
Penandatanganan PKS tersebut dilakukan oleh Kepala Badan Perencanaan, Penelitian, dan Pengembangan (Bapppeda) Kota Gorontalo, Meidy Novieta Silangen.
Sementara Dari pihak Bappenas, penandatanganan dilakukan oleh Staf Ahli Menteri Bidang Sosial dan Penanggulangan Kemiskinan, Pungkas Bahjuri Ali, serta dari GIZ Indonesia oleh Commission Manager Proyek, Zulhazmi.
Program ini berfokus pada peningkatan kapasitas pemerintah daerah untuk mengimplementasikan SDGs, dengan Kota Gorontalo menjadi salah satu daerah yang terpilih sebagai pilot project bersama enam provinsi dan delapan kabupaten/kota lainnya di Indonesia.
“Kota Gorontalo menjadi salah satu daerah yang terpilih sebagai proyek percontohan dalam pelaksanaan SDGs ini. Ini merupakan langkah strategis dalam memperkuat sinergi antara pemerintah daerah dan pemerintah pusat, serta mitra internasional seperti GIZ,” ungkap Meidy Novieta Silangen.
Dalam proyek ini, tujuan utamanya adalah memperkuat implementasi SDGs melalui kemitraan multi-stakeholder yang berprinsip leave no one behind (LNOB), dengan fokus pada kesetaraan gender dan inklusi sosial. Selain itu, pengelolaan data dan pengetahuan terkait SDGs menjadi aspek penting yang ditekankan dalam kerja sama ini.
“Penguatan kapasitas dalam pengelolaan data menjadi perhatian utama kami. Proyek ini diharapkan dapat membantu Kota Gorontalo dalam menciptakan pengelolaan pembangunan berkelanjutan yang lebih baik,” tambah Meidy.
Ruang lingkup kerja sama ini mencakup berbagai aspek, mulai dari penyelarasan agenda SDGs dengan prioritas pembangunan daerah, pengelolaan data yang mendukung capaian SDGs, pelaksanaan kemitraan yang adil dalam hal kesetaraan gender dan inklusi sosial, hingga penguatan sumber daya manusia melalui berbagai workshop, diskusi, dan pelatihan terkait SDGs.
Meidy Novieta Silangen juga menyampaikan harapannya agar kerja sama ini dapat mendukung peningkatan kualitas perencanaan pembangunan di Kota Gorontalo. “Dengan adanya kolaborasi ini, kami berharap Kota Gorontalo dapat terus meningkatkan kualitas perencanaan pembangunan yang berkelanjutan dan memberikan manfaat besar bagi masyarakat,” harapnya.
Sebagai salah satu pilot project SDGs, Kota Gorontalo kini memiliki peran penting dalam mendukung pencapaian agenda pembangunan global 2030, serta menjadi contoh bagi daerah lain di Indonesia dalam mewujudkan pembangunan yang inklusif dan berkelanjutan.(*)