Scroll Untuk Tutup Iklan
adv
Iklan Gambar

Gorontalo Dapat Dukungan dari Pemerintah Swedia untuk Penanganan Diabetes Melitus

UMGO
10
Kepala Dinas Kesehatan Provinsi Gorontalo Anang S. Otoluwa.

Kunjungi Juga Channel Kami

Google Icon Google News

DIGIMEDIA.ID – Provinsi Gorontalo mendapat perhatian khusus dari pemerintah Swedia terkait penanganan Diabetes Melitus (DM).

Hal ini karena Gorontalo berhasil melampaui target skrining DM dan menunjukkan komitmen tinggi dalam pencegahan dan pengendalian penyakit tersebut.

“Kami sangat mengapresiasi dukungan dari pemerintah Swedia untuk penanganan Diabetes di Gorontalo. Ini menunjukkan bahwa kami tidak sendirian dalam menghadapi tantangan kesehatan ini.” – Anang S. Otoluwa, Kepala Dinas Kesehatan Provinsi Gorontalo.

Video Otomatis 1 Jam - Agen809

Menurut data dari International Diabetes Federation (IDF), Indonesia menempati urutan ke-5 di dunia dengan jumlah penderita DM sebesar 19,5 juta di tahun 2021 dan diperkirakan angka ini akan meningkat di tahun 2045 menjadi 28,6 juta.

Namun, berdasarkan data Riset Kesehatan Dasar (Riskesdas) tahun 2007-2018, hanya 1 dari 4-5 orang dengan DM tahu bahwa mereka menderita DM dan hanya 1 dari 4-5 orang DM yang mendapat tatalaksana di fasilitas pelayanan kesehatan (Fasyankes).

Untuk mengatasi masalah ini, Provinsi Gorontalo gencar melakukan skrining dalam rangka penemuan kasus atau penderita DM.

Skrining ini merupakan solusi untuk bisa mendeteksi DM sedini mungkin sehingga dapat dilakukan penanganan dan pengobatan secara cepat dan tepat.

Target skrining DM di Provinsi Gorontalo tahun 2023 yaitu 358.747 orang, dan hasil skrining melampaui target yang sudah ditetapkan dengan total 531.767 (148%) dan yang terdiagnosis sebanyak 23.950 orang (5%).

Prestasi ini menarik minat pemerintah Swedia untuk memberikan dukungan pada manajemen pencegahan dan pengendalian DM di Gorontalo.

Pemerintah Swedia mengirimkan surat untuk berdiskusi mengenai berbagai upaya yang bisa dilakukan bersama-sama.

Dalam suratnya, pemerintah Swedia menyatakan telah bekerja sama dengan Kementerian Kesehatan Republik Indonesia untuk bersama-sama menciptakan platform Layanan Kesehatan kemitraan berkelanjutan Swedia-Indonesia (Sweden-Indonesia Sustainability Partnership/SISP).

Usulan dukungan dari Swedia mencakup tidak terbatas pada hibah peningkatan kapasitas, penelitian dan pengembangan serta program skrining untuk beberapa penyakit spesifik prioritas seperti kanker, kardiovaskular, gangguan pernapasan dan diabetes.

Pada prinsipnya, kata Anang dukungan ini sebagai bagian dari pengembangan rencana aksi untuk tahun 2024 yang akan dilakukan pemerintah Swedia.

Anang berharap jika dukungan ini bisa diimplementasikan maka upaya pencegahan dan pengendalian DM akan semakin baik dan meningkat.

“Mereka sedang berupaya merinci bidang implementasi yang menarik minat Swedia di Gorontalo, terutama dalam pengelolaan Diabetes,..”

“Termasuk skrining, pengobatan dan inisiatif implementasi lainnya. Untuk itu kami sedang menyiapkan proposal terkait hal tersebut,” pungkasnya.****

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *


UMGO