DIGIMEDIA.ID – “Sebagai upaya untuk mencapai target produksi padi 2025, kami di Dinas Pertanian Pohuwato mendukung penuh Gerakan Percepatan Tanam Padi yang dilaksanakan di Desa Huyula, Kecamatan Randangan, Kabupaten Pohuwato,” kata Kepala Dinas Pertanian Kabupaten Pohuwato, saat menghadiri acara tersebut pada 22 Januari 2025.
Ia juga menambahkan bahwa kendala utama dalam percepatan tanam padi adalah terbatasnya alat berat dan sarana irigasi, yang menghambat optimalisasi lahan yang tersedia.
Gerakan percepatan tanam padi di Desa Huyula, yang juga dihadiri oleh berbagai pihak, seperti perwakilan Balai Besar Peramalan Organisme Pengganggu Tumbuhan (BBPOPT) dan Komandan Kodim 1313 Pohuwato, diawali dengan penanaman padi varietas Inpago 13 Fortiz di lahan seluas 2 hektar.
Dengan menggunakan alat tanam sistem TABELA, yang menghemat biaya dan waktu, petani di desa tersebut dapat melakukan penanaman langsung tanpa melalui persemaian, sebuah metode inovatif yang mendapat perhatian positif dari para penyuluh pertanian.
Meskipun diguyur hujan deras, diskusi yang dilanjutkan membahas potensi besar Kabupaten Pohuwato untuk mempercepat tanam padi.
“Masalah terbesar adalah keterbatasan alat berat dan sistem irigasi yang belum menjangkau seluruh lahan, terutama saluran irigasi tersier yang masih perlu dibangun,” jelas Kadis Pertanian.
Ia menambahkan bahwa meskipun begitu, Kabupaten Pohuwato telah berhasil mencapai luas tanam padi reguler 462 hektar hingga 23 Januari 2025, dengan target 11.000 hektar pada 2025.
Sebagai bagian dari Kementerian Pertanian, BSIP Gorontalo turut serta dalam pengawalan program ini.
Melalui dukungan teknis dan penerapan standar instrumen pertanian, BSIP Gorontalo berkomitmen untuk memastikan percepatan tanam padi berjalan lancar.
Sehingga dapat membantu meningkatkan produksi padi di wilayah ini, yang pada akhirnya akan memenuhi kebutuhan pangan masyarakat serta mendukung swasembada pangan nasional.