Scroll Untuk Tutup Iklan
adv
Iklan Gambar

Waspada Radikalisme dan Terorisme, Arfan Sampaikan ini

UMGO
10
Foto Kabid Pendidikan Madrasah Arfan Tilome saat memberikan materi pada kegiatan Pembinaan Peningkatan Kewaspadaan Terhadap Penyebarluasan Paham Radikalisme dan Terorisme.

Kunjungi Juga Channel Kami

Google Icon Google News

DIGIMEDIA.ID – Biro Sumber Daya Manusia (SDM) Polda Gorontalo menggelar kegiatan pembinaan dengan tujuan meningkatkan kewaspadaan terhadap penyebaran paham radikalisme dan terorisme di kalangan Pegawai Negeri pada POLRI (PNPP). Digelar di City Mall Hotel Gorontalo pada hari Rabu, 20 September 2023.

Dalam acara tersebut, H. Arfan A. Tilome, yang mewakili Kakanwil Kementerian Agama Provinsi Gorontalo, menjadi narasumber yang membawakan materi berjudul ‘Mewaspadai Paham Radikalisme dan Terorisme’.

Kegiatan ini dihadiri oleh peserta yang terdiri dari para Pegawai Negeri Sipil (PNS) dan Anggota Kepolisian Polda Gorontalo.

Video Otomatis 1 Jam - Agen809

H. Arfan A. Tilome Menyampaikan permasalahan gerakan radikalisme di Indonesia, terutama yang dilakukan oleh kelompok Islam garis keras yang melakukan gerakan bawah tanah dengan diduga menganut faham Salafi Jihadis. Beliau mengungkapkan beberapa ciri khas kelompok radikal, antara lain:

Pertama-tama, kelompok ini menegaskan tekad mereka untuk memperjuangkan Islam secara kaffah, yakni dengan tekad kuat agar syariat Islam menjadi hukum negara yang mencakup berbagai aspek kehidupan.

Mereka berusaha keras untuk mengubah sistem hukum dan aturan-aturan yang berlaku agar sesuai dengan pandangan Islam yang mereka anut.

Selanjutnya, kelompok radikal ini mendasarkan praktek keagamaannya pada orientasi masa lalu, atau lebih dikenal sebagai Salafy.

Mereka cenderung menginterpretasikan ajaran Islam dengan cara yang lebih konservatif, berusaha untuk kembali ke akar-akar sejarah Islam dalam setiap aspek kehidupan sehari-hari mereka.

Ini termasuk pemakaian pakaian tradisional, pola hidup yang sederhana, dan penekanan pada ibadah dan pengajaran agama.

Selain itu, kelompok radikal ini cenderung memusuhi Barat, terutama terhadap sekularisasi dan modernisasi.

Mereka melihat pengaruh budaya Barat sebagai ancaman serius terhadap nilai-nilai Islam dan upaya untuk menggantikan budaya dan tradisi Islam.

Secara aktif, mereka menentang modernisasi dalam segala bentuknya dan berusaha mengisolasi diri dari pengaruh luar yang mereka anggap merusak keaslian ajaran Islam.

Terakhir, kelompok radikal ini seringkali melabeli kelompok lain yang berbeda pandangan sebagai taghut, yaitu musuh yang perlu dilawan.

Mereka memandang diri mereka sebagai penegak kebenaran Islam yang sejati dan berkomitmen untuk memerangi segala bentuk pemikiran dan praktik yang dianggap menyimpang dari ajaran Islam yang mereka anut.

H. Arfan A. Tilome juga memberikan pandangan tentang cara mencegah penyebaran paham radikalisme. Menurutnya, langkah-langkah pencegahan dapat diambil dengan mengenal indikator Moderasi Beragama mencakup komitmen terhadap kebangsaan, toleransi terhadap perbedaan, sikap anti kekerasan, dan kemampuan berakomodasi terhadap budaya lokal.(*)

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *


UMGO