DIGIMEDIA – Wali Kota Kotamobagu, dr. Weny Gaib dan Wakil Wali Kota Kotamobagu, Rendy Virgiawan Mangkat mengikuti prosesi adat Poponikan Kon Komalig, Senin (24/3/2025).
Prosesi adat ini diawali dengan kunjungan Orang Tua Adat Komalig yang mengunjungi kediaman pribadi Wali Kota Kotamobagu, dr Weny Gaib untuk menyampaikan bahwa Pemerintah dan Masyarakat Kota Kotamobagu siap menyambut kehadiran Wali Kota beserta keluarga di Komalig.
Setelah itu, Wali Kota Kotamobagu bersama keluarga melanjutkan perjalanan menuju Komalig (Rumah Dinas Wali Kota) dan disambut dengan prosesi adat berupa Itum-Itum dan Tari Tuitan yang menjadi simbol penyambutan adat yang khas.
Setibanya di halaman Komalig, Wali Kota Kotamobagu dan keluarga disambut dengan hormat melalui prosesi Adat, di mana mereka melewati Tangga Kebesaran Adat bersama Tua Adat dari empat kecamatan di wilayah Kota Kotamobagu.
Sesampainya di tempat duduk yang telah disediakan, Wali Kota dan Ketua TP PKK Kota Kotamobagu menerima tarian jemputan adat, Tari Kabela, sebagai bentuk penghormatan.
Dalam prosesi selanjutnya, Wali Kota Kotamobagu, Weny Gaib menerima pengukuhan adat atau Podui’an sebagai Pemangku Adat tertinggi di Kota Kotamobagu dengan gelar Punu’ in Kota Kotamobagu.
Sementara itu, Istri Wali Kota yang juga Ketua Tim Penggerak PKK, Rindah Gaib Mokoginta mendapatkan gelar Boki in Kota Kotamobagu. Kedua pemimpin ini kemudian dipersilakan untuk duduk di Kursi Kebesaran Adat dan menerima penghormatan berupa Sirih Pinang.
Prosesi yang sama juga dilaksanakan untuk Wakil Wali Kota Kotamobagu, Rendy Virgiawan Mangkat dan Sekretaris TP PKK Kota Kotamobagu, Resty A Mangkat Somba yang juga menerima sambutan adat dengan Tari Tuitan dan Itum-Itum.
Wakil Wali Kota dan Sekretaris TP PKK, bersama Tua Adat dari empat kecamatan, melewati Tangga Kebesaran Adat dan menerima tarian jemputan serta penghormatan Sirih Pinang sebagai tanda respect.
Acara dilanjutkan dengan buka puasa bersama antara jajaran pemerintah daerah dan masyarakat Kota Kotamobagu, yang turut mempererat tali silaturahmi antara pemerintah dan warga.
Pada kesempatan tersebut, Wali Kota Kotamobagu Weny Gaib mengatakan, prosesi adat Poponikan Kon Komalig bukan hanya sebagai bentuk komitmen untuk melestarikan budaya dan tradisi Bolaang Mongondow, tetapi juga sebagai pengingat akan amanah besar yang diembannya sebagai pemimpin Kota Kotamobagu.
“Prosesi ini adalah kehormatan dan kepercayaan besar bagi saya, sekaligus pengingat untuk menjalankan amanah masyarakat dalam membawa daerah ini lebih maju dan sejahtera,” ungkap Weny.
Ia juga menyampaikan harapannya agar seluruh masyarakat mendukung jalannya pemerintahan dan pembangunan di Kota Kotamobagu pada periode 2025-2030.
“Dengan doa dan dukungan dari masyarakat, saya percaya kita bisa mewujudkan Kota Kotamobagu yang lebih baik dan berkemajuan,” katanya.(sgk)