Scroll Untuk Tutup Iklan
adv
Iklan Gambar

Wagub Idah: Pengawasan MBG Gorontalo Tak Boleh Main-Main

138
×

Wagub Idah: Pengawasan MBG Gorontalo Tak Boleh Main-Main

Sebarkan artikel ini
UMGO
10
Wakil Gubernur Gorontalo Idah Syahidah Rusli Habibie saat menjadi keynote speech pada Rapat Evaluasi Survei Monitoring dan Evaluasi program MBG di Provinsi Gorontalo tahap II tahun 2025 yang dilaksanakan oleh BPS Provinsi Gorontalo, Kamis, (20/11/2025). Foto – Nova Diskominfotik.

Kunjungi Juga Channel Kami

Google Icon Google News

DIGIMEDIA.ID – Wakil Gubernur Gorontalo, Idah Syahidah Rusli Habibie, menegaskan pengawasan Program Makan Bergizi Gratis (MBG Gorontalo) tidak boleh main-main.

Hal ini disampaikannya saat memaparkan hasil inspeksi mendadak dan pengawasan lapangan dalam Rapat Evaluasi Survei Monitoring MBG Tahap II di Fox Hotel Gorontalo, Kamis (20/11/2025).

ADV KTG

Idah menjelaskan, ketepatan data dan kepatuhan pada standar operasional menjadi kunci keberhasilan Program Makan Bergizi Gratis Gorontalo. Beberapa temuan lapangan, menurutnya, masih memerlukan perhatian serius dari penyedia layanan maupun pihak terkait.

“Program ini menyangkut gizi dan kesehatan anak-anak kita. Karena itu, pengawasannya tidak boleh main-main. Setiap temuan harus segera ditindaklanjuti agar tidak menimbulkan risiko kesehatan,” tegas Idah.

Dalam sidak yang dilakukan, Wagub menemukan sejumlah pelanggaran di lapangan.

Di salah satu SD di Kecamatan Tibawa, makanan yang sedang transit masih diletakkan di atas karpet, padahal standar mengharuskan penggunaan meja untuk mencegah kontaminasi. Penggunaan ompreng juga belum sesuai ketentuan.

“Saya masih melihat buah yang tidak sesuai standar, seperti salak dan pisang, dimasukkan ke dalam ompreng. Ompreng itu hanya untuk buah potong, bukan buah utuh,” ungkapnya.

Masalah lain yang ditemui adalah distribusi makanan menggunakan kendaraan pribadi, dengan makanan ditempatkan di kursi, dashboard, hingga bagasi.

Beberapa mobil box juga tidak memiliki rak, sehingga pekerja harus masuk ke dalam kendaraan menggunakan sandal.

Idah juga menyebutkan temuan pada salah satu dapur penyedia menu yang masih memasak ayam kecap pada pukul 13.30. Ayam yang diterima berbau dan harus diganti, sehingga proses memasak terlambat.

“Alhamdulillah, kini para pengelola SPPG justru menunggu sidak karena ingin membuktikan bahwa dapurnya sudah sesuai standar. Ini menunjukkan meningkatnya kesadaran dan rasa tanggung jawab,” kata Idah.

Plt Kepala BPS Provinsi Gorontalo, Dwi Alwi Astuti, menjelaskan bahwa survei monitoring dan evaluasi MBG Gorontalo tahun 2025 dilaksanakan dalam dua tahap, yakni Juni–Juli (Tahap I) dan Oktober–November (Tahap II).

Survei ini meliputi survei khusus MONEF MBG dan Survei Baseline MBG, yang hasilnya akan dihimpun dalam laporan resmi dan disampaikan kepada Presiden Prabowo Subianto serta Dewan Ekonomi Nasional sebagai masukan pelaksanaan Program Makan Bergizi Gratis Gorontalo tahun 2025.(*)

UMGO