DIGIMEDIA.ID – Unit Penyelenggara Bandar Udara (UPBU) Djalaluddin Gorontalo mengambil langkah progresif dengan mengatur akses keluar masuk bandara hanya melalui satu pintu. Langkah ini diambil untuk meningkatkan ketertiban dan efisiensi kawasan bandara.
“Kita mulai melakukan penertiban akses keluar dan masuk kawasan bandara agar hanya melalui satu pintu,” ujar Kepala Seksi Keamanan Penerbangan dan Pelayanan Darurat Bandara Djalaluddin Gorontalo, Ronny Biki
Ronny menjelaskan, akses jalan yang ditertibkan adalah jalur dari arah timur kawasan bandara. Jalur tersebut sebelumnya digunakan untuk menuju terminal Very Important Person (VIP), gudang kargo, dan Kantor Karantina Bandara.
Kini, akses tersebut resmi ditutup untuk umum dan hanya akan dibuka dalam keadaan darurat atau saat ada tamu penting.
“Kita merancang akses jalan dari dan menuju bandara menjadi hanya satu pintu, agar semuanya tertata seperti bandara-bandara pada umumnya. Tidak ada parkir liar, tidak acak-acakan, serta lalu lalang kendaraan dapat berjalan lancar,” tambah Ronny.
Langkah penertiban ini telah direncanakan sejak 2019 sebagai bagian dari pengembangan infrastruktur di kawasan bandara.
Namun, pandemi COVID-19 sempat menghambat implementasi proyek tersebut. Persoalan pembebasan lahan dan penataan akses jalan telah diselesaikan dengan melibatkan berbagai pihak terkait.
Jalan yang ditutup, yang merupakan fasilitas resmi milik Bandara Djalaluddin Gorontalo, ditutup setelah melalui proses sosialisasi dan rapat koordinasi.
Langkah ini dilakukan untuk memastikan semua pihak memahami tujuan dan manfaat dari perubahan tersebut.
“Jadi saat ini akses dari dan menuju Bandara Djalaluddin Gorontalo sudah satu pintu, yakni dari sebelah utara kawasan bandara. Tujuannya agar semuanya tertata dan sama dengan bandara-bandara lain di kota-kota besar. Intinya secara standar kelayakan harus seperti itu,” imbuh Ronny.(*)