DIGIMEDIA.ID – Menjelang Narrate 2025, lima komoditas utama menjadi perhatian Pemkab Gorontalo, yakni cabai rawit, beras, telur, minyak goreng, dan tomat. Lonjakan permintaan dari daerah tetangga turut memengaruhi ketersediaan.
Sekretaris Daerah (Sekda) Kabupaten Gorontalo, Sugondo Makmur, yang hadir dalam agenda High Level Meeting (HLM) Tim Pengendalian Inflasi Daerah (TPID) se-Provinsi Gorontalo, Kamis (4/12), memaparkan 6 strategi dalam menekan kenaikan harga.
Untuk menjaga stabilitas harga, Pemkab Gorontalo menerapkan enam strategi: menggenjot Gerakan Pangan Murah di titik strategis, memotong rantai distribusi agar harga tetap terjangkau, mencegah penumpukan stok, memperkuat koordinasi dengan Bulog untuk stok beras, memobilisasi kendaraan distribusi melalui Dinas Perhubungan, serta memberikan informasi harga pasar kepada masyarakat.
Sugondo memastikan stok pangan lebih dari cukup. Beras tersedia 4.861 ton, jagung 7.033 ton, bawang merah 223 ton, dan cabai keriting 70,73 ton. Ketersediaan ini melebihi kebutuhan daerah masing-masing.
“Dengan stok yang lebih dari cukup, kami optimistis tekanan inflasi dapat kita kendalikan bersama,” tegas Sugondo. Langkah ini diharapkan membuat harga pangan tetap stabil dan masyarakat terhindar dari kepanikan jelang akhir tahun.
Hingga saat ini Pemkab Gorontalo terus memantau harga dan distribusi pangan, memastikan setiap strategi berjalan efektif untuk menahan inflasi.(*)


Google News












