Scroll Untuk Tutup Iklan
adv
Iklan Gambar

Spirit Akhir Ramadhan, Rektor UMGO Suntikan Motivasi untuk Para Generasi

UMGO
10
Rektor Universitas Muhammadiyah Gorontalo Prof. Dr. Abd. kadim Masaong, memberikan Tausiyah pada Program Tausiyah Rutin Menjelang Buka Puasa di Masjid Darul Arqam, Kota Gorontalo, Rabu (12/4/2023).

Kunjungi Juga Channel Kami

Google Icon Google News

Lebih lanjut, Mantan Ketua PWM Gorontalo ini menyampaikan, artinya kita tergantung apa yang mau atau kita usahakan, “Manjadda Wajjada” jika ingin sukses harus dengan ilmu, jika ingin bahagia di dunia harus dengan ilmu, dan bahagia di akhirat harus dengan ilmu.

“Maka dari itu saya mengajak kita semua untuk jangan selalu menyalahkan takdir, karena ayat ini sungguh jelas bahwa apa yang kita lakukan tergantung apa yang kita usahakan, takdir dapat kita ubah dan itu tergantung dari usaha kita” jelasnya.

Jangan terlalu menyibukkan diri dengan hal yang kurang bermanfaat, apalagi melihat generasi hari ini senantiasa tersibuki dengan game, dan aktifitas yang tidak produktif seperti balapan dan lainnya.

Padahal tidak ada resep untuk jadi orang hebat kecuali dengan mengamalkan ayat tadi dan menanamkan pada diri untuk terus menyelami ilmu pengetahuan.

“Berikut hal yang harus kalian lakukan untuk dapat meraih kesuksesan dunia akherat, yakni harus disiplin waktu, kerja dan disiplin aturan. Yang kedua harus menjadi diri yang bersungguh-sungguh dalam bekerja atau memiliki komitmen yang tinggi.

Kalau tidak mencapai target jangan berhenti. Selanjutnya adalah wajib memiliki target atau tujuan yang ingin di capai, pun target atau tujuan tersebut harus yang tinggi, setidaknya kalau jatuh, tidak terlalu di bawah,” ucapnya

Rektor Kadim menutup tausiyahnya dengan hadist Nabi yang menjelaskan tentang siapa orang yang optimis itu, yakni adalah mereka yang sudah tahu akan kiamat namun masih mau menanam buah.

“Artinya seperti saya yang sudah tua, masih mencoba untuk menanam bibit dan tidak pernah berfikir untuk memakan buah itu, walaupun ajal sudah dekat namun itu tidak menghentikan kita untuk berbuah kebaikan walaupun usia sudah mau 80 tahunan.

Itulah orang yang optimis, tetap mau menanam pohon untuk kemaslahatan banyak orang.” tutupnya. (hms)

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *


UMGO